Liga 1
Umuh Muchtar Tak Permasalahkan Pemangkasan Subsidi Liga 1, Minta PT LIB Transparan
Meskipun begitu, Umuh mengingatkan kepada PT LIB untuk selalu transparan terkait keuangan yang saat ini dialami.
Menurut Sumardji, pemangkasan itu dapat mempengaruhi neraca keuangan klub karena karena setiap tim masih punya kewajiban untuk menggaji para pemain, pelatih dan ofisialnya.
“Ya jangan di potong lah, kita saat ini sudah habis-habisan untuk tim.
Sebenarnya semua pasti berharap dari subsidi yang diberikan dari PT LIB tersebut untuk membantu kebutuhan dari tim itu sendiri,” kata Sumardji dikutip dari Tribun Jakarta.
Sumardji menambahkan bahwa situasi pandemi corona membuat klubnya tidak ada pemasukan dari sponsor dan masih ada kewajiban yang harus ditunaikan oleh klubnya.
Berhentinya pemasukan dari sponsor tidak mengubah kewajiban klub berjuluk The Guardian untuk membayar gaji setiap pemainnya.
Kemudian akan mengalami kerugian besar apabila rencana pemotongan subsidi benar dilakukan oleh PT LIB.

“Sekarang sponsor sudah tidak ada yang masuk karena Virus Corona ini.
Tapi kami masih memiliki kewajiban untuk bisa membayar gaji pemain dan itu kan harus kami bayarkan.
Kalau memang dipotong ya pasti akan sangat dirugikan,” sambungnya.
Di sisi lain, Ketum PSSI, Mochamad Iriawan pun akan mengadakan rapat dengan exco PSSI pada Jumat pekan ini.
Rapat tersebut sebagai upaya yang dilakukan PSSI untuk menyelesaikan permasalahan rencana PT LIB memotong dana anggaran subsidi.
“Di rapat exco hari jumat kita akan timbang kembali, tapi jawaban saya untuk sementara itu tadi.
Nanti kita lihat apakah liga 1 dan liga 2 ada kesulitan, apakah finansial dan sebagainya.
Ini kan kompleks masalahnya, misal kontrak pemain, pelatih, dan sebagai macamnya harus dikaji dengan betul,” jelas pria yang akrab disapa Iwan Bule.
Namun pada pemberitaan yang terbaru rapat tersebut batal digelar dan diganti pada Selasa (12/5/2020) esok.
Penyebab batalnya rapat tersebut karena Ketum PSSI harus menghadiri pertemuan dengan FIFA secara virtual.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Jakarta/Abdul Majid) (Kompas.com/Septian Nugaraha)