Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Sebut Sistem Medis di Indonesia Buruk
Pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengatakan sistem medis di Indonesia masih kurang dalam menangani COVID-19.
Shin Tae-yong bersama tim pelatih Timnas sendiri sudah memberikan sumbangan sebelum dirinya kembali ke Korea Selatan.
Bantuan tersebut berupa alat perlindung diri (APD) ke salah satu rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Jakarta.
Total dari sumbangan yang diberikan senilah 20.000 Dollar AS yang kesemuanya dialokasikan untuk membeli APD.
Shin pun mengatakn pihaknya turut prihatin dengan situasi yang terjadi saat ini.
“Kami ikut prihatin dengan situasi yang terjadi saat ini. Corona telah menyebar secara global, termasuk di Indonesia. Kita harus bersatu dan berjuang bersama,” terangnya dilansir laman resmi PSSI.
Pelatih asal Korea Selatan trsebut berharap sumbangan ini dapat bermanfaat dan berterima kasih pada tim dokter dan petugas kesehatan yang merupakan garda terdepan.

Baca: Jaga Kondisi, Winger PSIS Semarang, Komarudin, Ikuti Program Latihan Pelatih & Patuhi Keputusan PSSI
Baca: Persib Bandung Kena Denda, Arema FC Terima Quattrick Sanksi dari Komdis PSSI
“Terima kasih atas dedikasi mereka. Kita harus mendukung mereka," pungkasnya.
Sementara dari pihak RS Pelni, melalui perwakilan tim penangulangan Corona RS Pelni, Agus Manurung menyampaikan apresiasi atas bantuan pelatih timnas dan PSSI.
“Tentu bantuan ini sangat bermanfaat dan kami butuhkan,”ujarnya.
Sebelumnya, Shin Tae-yong sendiri sudah memberika bantuan secara pribadi ke negara asalnya Korea Selatan.

Baca: Ketua Komite Wasit PSSI Minta Masukan PSSI dan PT LIB Soal Nasib Wasit
Baca: VIDEO Ucapan Terima Kasih PSSI Kepada Tenaga Medis Indonesia, Dipimpin Mochamad Iriawan
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Shin memberikan donasi sebesar 120 juta Win atau sekitar 1,4 miliar Rupiah utnuk mengatasi virus Corona di Korea Selatan.
Donasi tersebut didistribusikan ke kota kelahiran Shin di Daegu dan Gyeonbuk.
Sementara saat ini, kegiatan timnas sedang dihentikan , selain itu sejumlah agenda internasional pun dibatalkan.
(Tribunnews/Haikal) (Kompas.com/Mochamad Sadheli)