Liga Spanyol
Legenda Real Madrid, Roberto Carlos Ungkap Pelatih yang Hampir Hancurkan Karirnya
Mantan bek kiri Real Madrid, Roberto Carlos mengungkapkan pelatih yang hampir membuat karirnya hancur.
"Roy Hodgson menghancurkan saya, dia membuat saya bermain di posisi gelandang tengah"
"Saya bisa tidak mendapatkan kesempatan untuk bermain bagi Brasil jika seperti itu dan akan ada Copa Amerika di 1997," terang Carlos dilansir Marca.
Dirinya mengaku tidak ada masalah dengan Hodgson, tapi bagi Carlos, pelatih asal Inggris ini tidak mengerti banyak soal sepak bola.
Baca: Sanchez Kembali ke Manchester United, Inter Milan Incar Federico Chiesa
Baca: Inter Milan Diyakini Punya Kekuatan Finansial untuk Datangkan Lionel Messi
"Bukan berartik kami berhubungan buruk, tapi hanya dirinya tidak mengerti banyak soal sepak bola," imbuhnya.
Bagi Hodgson kala itu, Carlos dirasa kurang disiplin sebagai seorang bek kiri sehingga posisinya digantikan oleh Felice Centofani.
Lalu momen di mana Carlos dirinya mulai merasa diusir adalah ketika Inter mendatangkan bek kiri lainnya, Alessandor Pistone dari Vicenze.
Dirinya pun langsung mengatakan pada presiden Inter kala itu, Massimo Moratti untuk meminta keluar.
"Saya berbicara pada Moratti dan saya meminta kepadanya untuk pergi," tegasnya.
Lalu bagaikan malaikat penyelamat, Fabio Capello yang saat itu menukangi Real Madrid datang menyelamatkannya.
Carlos pun akhirnya hanya menghabiskan satu musim di Italia dan langsung hijrah ke Real Madrid setahun setelahnya.
Baginya, Capello merupakan pelatih penting dalam karirnya.
"Saya datang ke Madrid untuk Capello, dia adalah pelatih paling penting dalam hidup saya," pungkasnya.
Setelah tiba di Madrid, Carlos langsung menunjukkan kehebatannya dan mampu membawa Madrid dalam kejayaannya.
Total Carlos sudah mencatatkan 527 penampilan dengan mencetak 69 gol serta 88 assist bagi El Real.
Selain itu, selama sebelas tahun membela Madrid, Roberto Carlos berhasil membantu Los Merengues menjuarai Liga Champions sebanyak tiga kali, empat juara Liga Spanyol dan satu Piala Super Eropa.
Setelah posisinya mulai tergusur kolega Brasilnya, Marcelo, Carlos memilih untuk meninggalkan Madrid pada 2007 menuju Fenerbahce.
Roberto Carlos pun memilih pensiun pada 2016 lalu dengan tim terakhirnya adalah klub India, Delhi Dynamos.
(Tribunnews/Haikal)