Liga 1
Madura United Patuhi Keputusan PSSI, Minta Semua Pihak Pahami Situasi dan Enggan Hitung Kerugian Tim
Madura United mengambil sikap setelah Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengeluarkan keputusan mengenai nasib Kompetisi Liga 1 2020.
TRIBUNNEWS.COM - Madura United mengambil sikap setelah Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengeluarkan keputusan mengenai nasib Kompetisi Liga 1 2020.
Situasi yang semakin parah di Indonesia akibat dari pandemi Virus Corona akhirnya membuat PSSI mengambil keputusan.
Ada enam keputusan yang dibuat oleh PSSI yang diantara lainnya adalah mengenai nasib Liga 1 dan Liga 2 2020 yang sedang dihentikan.
Serta mengenai gaji pemain dan staff pelatih yang bisa dibayarkan maksimal 25 persen pada bulan Maret, April, Mei dan Juni karena berstatus force majeure.
Baca: Persipura Jayapura Andalkan Thiago Amaral di Kompetisi Liga 1 2020 kata Jackson F Tiago
Baca: Kabar Liga 1: PSIS Semarang Berlakukan Denda dan Sanksi Tegas Selama Libur Kompetisi
Dengan adanya keputusan ini, beberapa klub pun mengambil sikapnya salahsatunya adalah Madura United.
Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Ziaul Haq berharap keputusan yang diambil PSSI ini dapat dipahami semua pihak.
“Semua pihak harusnya bersama-sama memahami bahwa situasi saat ini adalah force majeure.”
“Hal-hal yang menjadi kewajiban sebagaimana petikan surat dari PSSI tentunya bukanlah hal yang perlu diperdebatkan di tengah situasi saat ini,” terang Ziaul dilansir Kompas.com
Selain itu, Ziaul menjelsakan pihaknya mendukung penuh keputusan yang dikeluarkan PSSI.
“Madura United akan ikut saran maupun kebijakan dari PT LIB tentang penundaan kompetisi Liga 1." pungkasnya.
Baca: Keputusan PSSI Soal Kelanjutan Kompetisi Musim Ini, Bahas Gaji hingga Nasib Liga 1 2020
Baca: Keadaan Forje Majeure, Klub Liga 1 & Liga 2 Boleh Mengubah Kontrak Pemain, Pelatih, dan Ofisial
Sementara itu, Direktur Madura United, Haruna Soemitro memilih Liga 1 2020 dihentikan karena harus fokus menghadapi masalah yang ada terlebih dahulu.
“Saya adalah orang memegang aliran lebih baik kompetisi Liga 1 2020 berhenti."
"Karena sepakbola itu penghidupan bukan kehidupan. Sekarang kita fokusnya masih kehidupan dulu,” jelas Haruna.
Selain itu, sosok yang juga merupakan Exco PSSI ini mengatakan tidak baik menghitung kerugian saat dalam keaddan seperti ini.
“Yang jelas semua pasti dirugikan, tapi di sini situasi bencana global seperti ini tidak elok menghitung kerugian."