Liga Inggris
Liverpool Harusnya Pertahankan Sadio Mane kata Don Hutchison
Klub raksasa Liga Inggris, Liverpool, disarankan untuk lebih memilih menjual Mohamed Salah dibandingkan Sadio Mane.
TRIBUNNEWS.COM, LIVERPOOL - Klub raksasa Liga Inggris, Liverpool, disarankan untuk lebih memilih menjual Mohamed Salah dibandingkan Sadio Mane.
Bersama Roberto Firmino, Mohamed Salah dan Sadio Mane membuat lini serang Liverpool tampak mengerikan bagi pemain bertahan lawan.
Hal tersebut dapat dilihat dari produktivitas gol mereka yang terbilang tinggi.
Pada musim ini saja, di berbagai ajang, ketiga pemain tersebut sudah membukukan 49 gol.
Bahkan pada musim sebelumnya, dua dari tiga pemain tersebut, yaitu Salah dan Mane, berhasil menyabet gelar top skorer Liga Inggris 2018-2019 dengan raihan 22 gol.
Tak mengherankan jika grup penyerang yang sering disebut sebagai trio Firmansah itu menarik perhatian banyak klub top Eropa.
Yang paling santer kabarnya adalah ketertarikan duo klub raksasa Liga Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, kepada Salah dan Mane.
Dilansir dari Goal, baik Barcelona dan Real Madrid disebut sudah siap menggelontorkan dana besar guna memboyong Salah atau Mane ke klub mereka.
Akan tetapi, andaikata harus melepas salah satu dari kedua pemain bintangnya itu, Liverpool disarankan untuk menjual Mo Salah saja.

Hal itu diungkapkan oleh eks pemain Liverpool, Don Hutchison.
Menurut Hutchison, Mo Salah terkadang melakukan kesalahan pada hal-hal mendasar jika dibandingkan dengan Mane.
"Saya tidak akan melepas Mane meski ditawari 140 juta pounds," ujar Hutchison.
"Mo Salah terkadang melakukan hal-hal paling mendasar dengan begitu buruk sehingga itu tidaklah baik."
"Dia tidak bisa mengoper bola sejauh 4,5 meter. Dia hanya ingin terus mengolongi lawan dari sisi mana pun," kata mantan pemain yang dulu berposisi sebagai gelandang itu mengenai Mo Salah.
"Anda akan melihatnya lalu berpikir, 'Tentunya ini sudah dilatih, tentu Juergen Klopp dan stafnya melatih Mo Salah akan hal itu', namun dia tetap melakukan hal-hal dasar dengan sangat buruk."