Timnas Indonesia
RESMI, Shin Tae-yong Latih Timnas Indonesia, Diperkenalkan Saat Final Liga Putri 2019
Drama pencarian pelatih Timnas Indonesia akhirnya berakhir sudah setelah PSSI mencapai kata sepakat dengan Shin Tae-yong.
TRIBUNNEWS.COM - Drama pencarian pelatih Timnas Indonesia akhirnya berakhir sudah setelah PSSI melalui Ketua Umumnya, Mochamad Iriawan menerangkan sudah mencapai kata sepakat dengan Shin Tae-yong mengenai kontrak, Jumat (27/12/2019).
Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) akhirnya menunjuk pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong sebagai nahkoda tim Garuda menggantingan Simon McMenemy.
Untuk perkenalan Shin sebagai pelatih Timnas Indonesia akan dibarengi dengan final Liga Putri 2019, Sabtu (28/12/2019).
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Pria yang biasa dipanggil Iwan Bule ini menjelaskan Shin akan diperkenalkan pada hari Sabtu dan juga akan menyelesaikakn mengenai kontraknya pada hari yang sama.
“Shin sudah kita undang untuk finalisasi kontrak. Setelah itu, dia akan kami perkenalkan pada hari Sabtu (28/12) mendatang."
"Mudah-mudahan semua prosesnya bisa berjalan dengan lancar,” ungkap Iriawan dilansir laman resmi PSSI.
Selain itu, Iriawan juga menjelaskan PSSI ingin membangun timnas yang solid dan berprestasi.

Hal ini tidak serta-merta dilangsungkan secara instan, namun harus teruku dengan program kepelatihan yang disusun tim pelatih.
Shin Tae-yong merupakan pelatih yang berpengalaman di kepelatihan tim nasional.
Dia merupakan pelatih yang membawa negaranya, Korea Selatan masuk ke putaran final Piala Dunia 2018.
Meskipun tida mampu lolos ke babak selanjutnya setidaknya ada satu hal yang patut dibanggakan Timnas Korea Selatan di bawah asuhan Shin kala itu.
Di pertandingan terakhir fase grup, Korea Selatan mampu menaklukkan Jerman yang notabene merupakan juara bertahan Puala Dunia saat itu.
Ksatria Taegeuk membuat Der Panzer gagal lolos fase grup setelah menang dua gol tanpa balas.
Sementara itu dalam pemberitaan Zing.vn, Shin Tae-yong mengungkapkan, pengalaman adalah faktor utama dibalik penunjukan dirinya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
"Saya tahu bahwa PSSI peduli dengan latar belakang saya ketika mencapai perempat final Olimpiade Rio 2016, perempat final Piala Dunia U17 2017, dan mengalahkan juara bertahan Jerman di Piala Dunia 2018," ungkap Shin Tae-yong.
Oleh sebab itu, Shin Tae-yong bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

"Saya ingin menggunakan semua pengalaman di arena Internasional untuk menjadikan Indonesia tim yang istimewa dan kuat," lanjut pelatih yang berusia 50 tahun tersebut.
Senior Shin Tae-yong yang saat ini juga menukangi tim Asia Tenggara yakni Park Hang-seo bersama Timnas Vietnam, berharap dia bisa sukses bersama Timnas Indonesia.
"Shin Tae-yong adalah junior yang licik dan adik lelaki saya yang tercinta. Seorang pelatih licik dengan julukan 'Rubah' untuk melatih tim tetangga.
"Saya cukup merasa tegang," ungkap Park Hang-seo.
Ditanggapi oleh Shin Tae-yong, dia mengaku terinspirasi dengan kesuksesan Park Hang-seo di Asia Tenggara.
"Berkat keberhasilan Park Hang-seo di Asia Tenggara, sebuah peluang bagus juga datang kepada saya.
"Saya tidak ingin kalah dari Park Hang-seo," tutupnya.
Karir kepalatihan Shin Tae-yong cukup baik di level klub maupun timnas.
Dia merupakan orang pertama Korea yang berhasil meraih gelar Liga Champions Asia saat menjadi pemain (1995) dan pelatih (2010).
Dia juga sempat mengantarkan klub Korea Seongnam Ilhwa Chunma ke semifinal Piala Dunia Antar Klub FIFA dengan menghadapi Inter Milan.
Namun saat itu anak asuh Shin Tae-yong harus mengakui keunggulan skuat Rafael Benitez 3-0.
Sementara di level timnas, dia menukangi berbagai umur timnas Korea Selatan sebelum akhirnya menjabat sebagai kepala pelatih senior.
Sewaktu menjadi pemain dan berseragam Seongnam Ilhwa Chunma, Shin Tae-yong pernah menjadi kapten saat menghadapi klub Indonesia, Persik Kediri di ajang Liga Champions Asia tahun 2004.
(Tribunnews/Haikal, Sina)