Namanya Dimunculkan Jadi Ketua Umum, Cak Imin Bawa Misi Revolusi Total di Tubuh PSSI
Cak Imin dan Syafruddin dimunculkan untuk menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pasca-pengunduran diri Edy Rahmayadi.
Untuk menunjukkan keseriusan menjadi Ketua Umum PSSI, Muhaimin telah menunjuk dua orang anggota DPR dari fraksi PKB, Mafiryon dan Faisol Reza, untuk melobi para pemilik klub Liga Indonesia.
Pemerhati sepak bola Kesit B Handoyo menjelaskan sosok ketua umum harus memiliki keberanian untuk mengubah kultur atau kebiasaan buruk yang selama ini ada di PSSI. Ketua umum PSSI harus kredibel.
"Orang ini setidaknya tahu bagaimana menjadikan bola sebagai sebuah industri sehingga bola kita bisa profesional dan secara bisnis maju," ujarnya.
Kesit menyebut mantan pembina Bhayangkara FC yang kini menjadi Ketua Dewan Pembina Persija Jakarta, Syafruddin, dan Erick Thohir memiliki kapasitas dan memenuhi kriteria tersebut.
"Syafruddin itu sebagai dewan pembina cukup sukses. Dulu membawa Bhayangkara FC juara (Liga I tahun 2017), kemudian membawa Persija Juara (Liga 1 tahun 2018), saya rasa bisa-bisa saja dimunculkan namanya," tutur Kesit.
Selain membawa klub Bhayangkara FC dan Persija Jakarta menjadi juara liga 1, mantan Wakil Kepala Polri itu menjadi CDM (Chef de Missions) memimpin kontingen Indonesia dalam ajang Asian Games 2018.
Nama lain yang disebut Kesit adalah Erick Thohir. Alasannya Erick sudah lama berkecimpung dalam perkembangan olahraga di Indonesia dan internasional.
Baca: Puput dan Keluarga tidak Kembali ke Kediaman Kawasan Cimanggis Sejak BTP ke Luar dari Rutan Brimob
Selain itu juga, menurut Kesit, Erick dekat dengan dunia sepak bola.
Bahkan, saat dipercaya menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC) Erick Thohir Asian Games 2018 menjadi salah satu kunci keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games.
"Dia pernah menjadi pengurus klub liga, selain itu Erick juga pernah memiliki klub Inter Milan jadi pengalamannya ada mengurus sepak bola," jawab Kesit.
Menurut Kesit, banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk membenahi PSSI, sebagai olahraga yang paling digemari rakyat Indonesia.
Ketua Umum PSSI harus lah sosok yang tegas dan memiliki kepemimpinan yang kuat sehingga upaya 'bersih-bersih' organisasi dapat terus dilakukan.
Ia berharap siapa pun yang akan menjadi Ketua Umum PSSI akan membawa perubahan yang sangat berati, khususnya prestasi Timnas PSSI.
Sebab, salah satu parameter keberhasilan Ketua Umum PSSI akan dilihat dari prestasi yang didapat Timnas PSSI.
"Kita harus optimis sosok tersebut akan menjadikan PSSI lebih baik dan membawa timnas memiliki prestasi gemilang," kata Kesit.
Joko Driyono menjadi Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI setelah Edy Rahmayadi mengundurkan diri sebagai ketua umum saat Kongres Tahunan PSSI 2019 di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019) lalu.
Kini, sejumlah pemilih suara tengah mendorong dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai forum untuk pemilihan Ketua Umum PSSI yang baru.
Di sisi lain, saat ini PSSI juga menjadi salah satu pihak yang disorot setelah terkuaknya satu per satu para tersangka dugaan pengaturan skor dalam kompetisi liga di Indonesia.
Setidaknya sudah 11 orang yang berkecimpung di dunia sepakbola ditetapkan sebagai tersangka pengaturan skor. (tribun network/taufik ismail)