Liga Indonesia
Berita Buruk, Persebaya Terancam Tak Bisa Main di Surabaya
Kabar tak mengenakkan bagi suporter Bajul Ijo atau Bonek dari Manajer Persebaya Surabaya, Chairul Basalamah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar tak mengenakkan bagi suporter Bajul Ijo atau Bonek dari Manajer Persebaya Surabaya, Chairul Basalamah.
Persebaya terancam terusir dari Surabaya untuk menggelar pertandingan kandang.
Kabar tersebut dikarenakan Persebaya masih trauma dengan Pemerintah Kota Surabaya terkait pemakaian Stadion Gelora Bung Tomo.
Basalamah mengutarakan ini semua agar para pendukung Persebaya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Baca: Disisihkan Real Madrid, Aubameyang Buka Pintu untuk Atletico Madrid
Baca: Zinedine Zidane Menyia-nyiakan Pemain Muda Real Madrid
Baca: Sergi Roberto Diisukan Jadi Buruan Liverpool dan Manchester United
Baca: Yabes Roni Tetap di Bali United Sampai 2019
Hubungan yang tidak harmonis dengan Pemkot Surabaya membuat Persebaya kebingungan untuk menggelar pertandingan Piala Presiden 2018.
Terlebih Kota Surabaya sudah ditunjuk menjadi tuan rumah bersama dengan Bali, Makassar, Bandung, dan Malang.
"Kami Persebaya masih trauma karena kami masih ada masalah dengan stadion. Kami tidak disupport oleh Pemkot Surabaya. Saya ulangi, saya sebenarnya saya tahan, tapi kami tak kuat untuk kesekian kalinya dikerjai," kata Basalamah.
Basalamah memberikan contoh saat menggelar pertandingan ceremony antara Persebaya menghadapi PSSI Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo beberapa waktu lalu.
Saat itu, ada sedikit permasalahan yang terjadi antara Pemkot Surabaya dengan Persebaya terkait tempat parkiran.
Basalamah pun memprediksi permasalahan itu seakan dibuat-buat karena pada awalnya tidak ada hal yang harus dilanggar.
Padahal Persebaya bersikap profesional dengan membayar sewa Stadion Gelora Bung Tomo demi berlangsungnya acara tersebut hingga selesai.