Piala Dunia 2014
Belgia vs Amerika Serikat, Menunggu Sengatan Tim Underdog
AS dianggap sebagai kuda hitam alias tim underdog yang paling berbahaya.
TRIBUNNEWS.COM - Percaya pada kemampuan pemain, bukan berasal dari mana sang pemain bermain. Itulah filosofi mendasar Pelatih Timnas Amerika Serikat (AS), Juergen Klinsmann, kala memutuskan pemain yang berhak ikut serta ke Piala Dunia 2014.
Hasilnya, setengah dari armadanya berasal dari liga lokal, Major League Soccer (MLS). Padahal, banyak pemain berpaspor negeri Paman Sam yang beredar di zona Eropa. Keputusan ini memang berbeda dengan sederet tim asal benua Amerika, yang memanggil seluruh pemain terbaik yang berkarier di benua Biru.
Seolah membuktikan pilihannya tepat, Klinsi, sapaan Juergen Klinsmann, membawa anak asuhnya melangkah ke babak 16 besar, sekaligus mengangkangi dua favorit, Portugal dan Ghana, di fase grup. Melangkah mendampingi Jerman adalah catatan luar biasa.
Kini, AS dianggap sebagai kuda hitam alias tim underdog yang paling berbahaya. Bersama Kosta Rika dan Aljazair, mereka diharapkan bisa menuai kejutan. "Saya tahu para pemainku yang berasal dari Eropa tak menghuni tim besar. Tapi mereka sesuai dengan polaku," tutur Klinsis.
Beberapa pemain yang dianggap menjadi kunci antara lain, John Brooks (Hertha BSC), Geoff Cameron (Stoke City), Fabian Johnson (M'Gladbach), Alejandro Bedoya (Nantes), Jermaine Jones (Beşiktaş), Julian Green (Bayern Muenchen), Aron Jóhannsson (AZ Alkmaar) dan bomber Jozy Altidore (Sunderland).
Kiper Tim Howard mengakui, bersua Belgia sangat menyenangkan bagi mereka. Berstatus tak diunggulkan justru memberi mereka keleluasaan untuk berkreasi. Meski sempat kalah pada laga persahabatan setahun lalu, itu tak berarti apapun.
"Kini situasinya berbeda, dan kami akan menampilkan corak permainan yang tak sama juga. Kami terus menjaga rasa lapar, dan itu membuat kami tak terbebani. Beda dengan Belgia, karena mereka diharapkan terus melangkah. Secara personal, kami memang kalah, tapi tidak dengan corak permainan," sebut Howard, di acara 'CBS This Morning', kemarin
Klinsi-pun pandai memanfaatkan momentum untuk memberikan semangat pada anak asuhnya. "Peluang mereka untuk lolos belum seratus persen. Artinya, kans kami juga bisa seratus persen. Kami ingin melakukan yang terbaik, untuk negara kami, juga demi langkah awal untuk terus mengembangkan sepak bola di AS. Caranya hanya satu, mengalahkan Belgia!" tegas sang arsitek.
Rasa optimisme yang mengembang di dada Klinsi juga terkait sudah pulihnya bomber andalan, Jozy Altidore. Jika dimainkan, Klinsi akan mendapatkan senjata tersembunyi, karena Altidore tentu saja hafal dengan karakter para pemain Belgia, yang sebagian besar berkelana di Premier League.
"Jozy tahu apa yang harus dikerjakan jika merumput, dan saya percaya padanya," ucap Klinsi.
Lebih jauh Klinsmann mengakui jika di Brasil, Belgia, merupakan satu tim yang bisa smengejutkan. “Materi tim yang dimilikinya membuat Belgia menjadi satu kuda hitam di Piala Dunia. Meski demikian, kami sama sekali tak takut menghadapi mereka," ancam mantan bomber Bayern Muenchen ini.