Krisis Persija Jakarta
Benny Dolo Maklumi Aksi Mogok
Seluruh pemain berharap suporter setia Persija, The Jakmania, memahami dan memaklumi aksi mogok mereka.
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persija Jakarta Benny Dolo memaklumi aksi mogok latihan anak asuhnya.
Benny juga mengaku berada di dalam posisi sulit untuk memaksa pemain untuk berlatih jika hak-hak mereka tidak terpenuhi.
"Ya, mereka sudah bilang kepada saya. Kami, tim pelatih tidak bisa memaksa pemain jika urusannya adalah persoalan hak mereka. Apalagi kami mengalami hal serupa," kata Benny.
Pelatih yang akrab disapa Bendol itu tidak mengetahui kapan aksi mogok berakhir. Yang jelas, pemain berjanji akan segera berlatih jika manajemen membayarkan haknya.
Menurut Bendol, manajemen Persija sempat berjanji memberikan hak pemain serta ofisial tim pada 12 dan 14 Agustus lalu. Namun, janji tersebut tak terealisasi.
"Dalam hal apapun, komitmen seharusnya dipegang sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Bendol telah menemui manajemen Persija dan menyampaikan keluhan pemain serta menyarankan agar manajemen menjadwalkan pertemuan untuk mencari solusinya.
"Saya sarankan agar manajemen menemui pemain dan membicarakannya dari hati ke hati. Jangan sampai cita-cita menembus papan tengah Liga Super Indonesia 2013 terganggu dengan kondisi nonteknis," ujarnya.
Sejak Jumat (16/8), pemain Persija mogok latihan. Ismed Sofyan dkk gusar dengan janji palsu manajemen Macan Kemayoran.
Sumber Berita Kota Super Ball menuturkan, sebelum kompetisi LSI 2013 bergulir, manajemen Persija di bawah pimpinan Ferry Paulus menjanjikan tidak akan ada keterlambatan gaji.
Sejumlah pemain senior seperti Ismed Sofyan dan Andritany Ardhiyasa pun mengurungkan niat hengkang setelah dijanjikan pelunasan gaji oleh manajemen.
"Tapi kenyataannya, manajemen tidak sanggup juga membayar gaji seluruh pemain, jajaran pelatih, dan tim ofisial. Yang ada hanya janji, janji, dan janji," ungkap sumber tersebut.
Menurut dia, pemain yang telah bergabung sejak awal musim belum digaji selama enam bulan. Pemain yang masuk di putaran kedua ditunggak 3-4 bulan gaji.
"Pada paruh kedua ini, kami hanya menerima gaji sebulan, yakni Mei lalu," ungkapnya.
Puncak kekecewaan pemain terjadi ketika manajemen urung membayarkan hak pemain menjelang perayaan Idul Fitri 1434 H, pekan lalu. Harapan pemain untuk mendapatkan gaji sebulan, tak kunjung diberikan manajemen.