Jadi Pelatih PSMS, Suharto AD akan Tanggalkan Topi

TRIBUNNEWS.COM – Jika Anda pendukung sejati PSMS Medan, Anda pasti tahu kebiasaan Suharto AD. Pelatih kepala tim berjulukan Ayam Kinantan ini tak pernah melepaskan topi baik dalam pertandingan resmi ataupun sekadar laga bertaraf uji coba. Kebiasaan ini sudah dilakoni sejak mengawali karir pelatih di tahun 1995.

"Sejak pertama kali jadi pelatih, saya selalu pakai topi. Saya tak menyangka kalau ini jadi trend tersendiri. Tahun 1995 saya masih berstatus pemain merangkap asisten pelatih. Namun setelah pelatih kepala Abdul Kharim meninggal, saya diangkat jadi pelatih," katanya saat berbincang dengan Tribun Medan (Tribunnews.com Network) di ruangannya di Mes Kebun Bunga, Jumat (26/4/2103).

Prajurit berpangkat Pembantu Letnan Dua (Pelda) ini tak pernah absen menggunduli rambutnya. Itu pula sebabnya ia mendapat julukan pelatih plontos. Bersangkut paut dengan itu pula, ia mengenakan topi untuk melindungi kepala dari terik mentari dan guyuran hujan yang acapkali dialami saat menyaksikan pasukannya bertanding.

Namun Suharto mengatakan ingin mengubah style tersebut. "Saya akan menanggalkan topi. Sekarang, panas matahari dan hujan sudah jadi sahabat. Saya mau panggil hoki (keberuntungan, red) musim ini setelah ditunjuk jadi pelatih," ucapnya tersenyum.

Meski demikian, ayah enam anak ini menuturkan tak ada kaitan langsung antara hoki dengan tidak memakai topi. "Hanya keyakinan saja. Setiap orang punya cara yang unik untuk mengekspresikan diri dan mendatangkan dewi fortuna," ujarnya.

Fenomena unik dialami Suharto selama tiga musim beruntun. Menjadi pelatih kepala pengganti saat ia menjabat asisten pelatih. Namun keberuntungan agaknya menjauh dari garis tangannya. Saat menggantikan Rudi Keltjes, ia hanya sempat membawa tim melaju ke delapan besar. Selang setahun kemudian kala menggantikan Raja Isa, ia kembali gagal melepaskan PSMS ISL dari jurang degradasi.

Bagaimana dengan keberuntungan kali ini? "Ya, saya sudah tanggalkan topi. Semoga hoki pun jalan. Ini keyakinan saja, tapi bisa jadi dewi fortuna betul-betul ada," ucapnya diikuti derai tawa panjang.(Tribun Medan/raf)