Divisi Utama PT LI
Gaji Ditunggak 3 Bulan, Herman Batak Malah Dipecat PSMS
Kiper plontos ini sudah menyanggupi tawaran Persebo Bondowoso, klub yang menjajal kasta kedua grup II Divisi Utama PT LI.
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Jikalau bukan karena gaji tiga bulan yang tertunggak, Herman Batak tak meradang atas pendepakan dirinya dari skuat PSMS Medan versi PT Liga Indonesia.
Untungnya, tak butuh waktu lama baginya untuk kembali memakai sarung tangan.
Kiper plontos ini sudah menyanggupi tawaran Persebo Bondowoso, klub yang menjajal kasta kedua grup II Divisi Utama PT LI.
"Insya Allah saya akan memperkuat Persebo Bondowoso. Sekarang sudah di sini, kamis (18/4) kemarin berangkat dari Medan. Saya akan teken kontrak setengah musim," katanya saat dihubungi dari Medan. Sayang, ia enggan memerinci besaran nilai kontrak.
"Jujur saja nilainya tidak begitu besar. Tapi klub janji akan bayar dengan lancar. Sebelumnya, saya dapat informasi dari teman-teman. Saya nggak persoalkan besar kecil uangnya saat ini, yang penting dapur keluarga bisa berasap," jelasnya.
Sejatinya, bukan hanya Persebo yang meminangnya. Persiwa Wamena, klub ranah Papua yang mengarungi ISL sudah lebih dulu memberi tawaran. Hanya saja, ia diminta bergabung di putaran kedua.
"Menunggu Persiwa terlalu lama bang. Sementara kebutuhan untuk makan keluarga sudah megap-megap. Ada tawaran yang lebih cepat, ya saya sambut saja. Yang terpenting gaji lancar," ucapnya.
Lantas bagaimana dengan hak-hak Anda yang tertunggak di PSMS?. "Saya tetap mengharapkan ada iktikad baik dari pengurus atau manajemen, khususnya Indra Sakti Harahap sebagai ketua umum. Saya agak ragu memang, soalnya jangankan membayar gaji, menampakkan mukanya saja Indra Sakti udah nggak berani. Saya akan terus tuntut. Bukan berarti saya pindah klub, terus saya ikhlaskan begitu saja. Enggaklah," ucapnya, kali ini dengan suara nyaris melengking.
Hebat -sapaan Herman Batak- mengatakan ada kemungkinan untuk mengadu ke Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Namun, ia memilih fokus mencari uang untuk bisa mengisi perut keluarga yang kembang kempis, karena makan tak makan.(raf/tribun medan)