Divisi Utama PT LI
PSMS PT LI Hajar PS Bengkulu 4-1
PSMS Medan mampu melewati laga perdana kompetisi Liga Indonesia Divisi Utama kontra PS Bengkulu
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sempat dikhawatirkan tampil "pincang" akibat belum legalnya status tiga pemain asing, PSMS Medan mampu melewati laga perdana kompetisi Liga Indonesia Divisi Utama kontra PS Bengkulu di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Sabtu (9/2) sore.
Ayam Kinantan tampil trengginas dan menang telak 4-1. Dua dari empat gol dicetak Edgar Enrique Rolon dan Moise Dario Moldano. Sedangkan dua lesakan lain merupakan andil Rico Simanjuntak dan Syafrial Irfandi. Gol PS Bengkulu diciptakan Syafur An Rahmat.
PSMS yang langsung mengambil inisiatif menyerang sejak pluit kick off ditiup, unggul cepat lewat Rico di menit keempat. Penyerang bertubuh mungil ini secara cerdik memanfaatkan umpan silang Susanto dari sisi kanan lapangan pertahanan Bengkulu.
Unggul 1-0 membuat PSMS kian menggebu. Novianto nyaris menggandakan kemenangan PSMS. Sayang, kiper Bengkulu Bayu Andika masih mampu membaca arah bola. Meski terus mengendalikan jalannya laga, Pelatih Kepala PSMS Suimin Diharja rupanya kurang puas dengan performa Alberto Ramon Sosa Morel.
Pemain berkebangsaan Paraguay ini ditarik di menit akhir babak pertama, digantikan Safrizal Ifandi. Sebelumnya, tepatnya di menit 43, Rico kembali beraksi. Assist yang diberikannya pada Edgar Enrique Rolon berhasil dikonversi menjadi gol.
Paruh kedua masih jadi milik PSMS. Menit 50, giliran Edgar Rolon yang memberi assist pada rekannya Moise Dario Maldonado. Unggul tiga gol, Suimin kembali melakukan pergantian. Rinaldo ditarik keluar, digantikan Afandi Lubis.
Meski pergantian ini mampu menjaga kestabilan permainan PSMS, tim tamu justru mampu mencuri gol. Lewat skema serangan balik cepat, Syafnur An Rahmat yang lepas dari pengawalan para pemain belakang PSMS, mampu mengecoh kiper Herman Batak.
Gol ini menyentak pemain-pemain PSMS. Serangan bertubi kembali dilancarkan ke jantung pertahanan Bengkulu. Hasilnya positif. Lima menit pascagol Syafnur, Safrial Irfandi membuat PSMS menjauh lagi. Safrial lebih cepat dari Bayu Andika untuk mencocor bola tendangan Rico Simanjuntak yang lepas dari tangkapannya.
PSMS sebenarnya berpeluang mencetak gol kelima jika saja Edgar Rolon lebih tenang mengeksekusi umpan Rico. Hingga wasit Bachtiar meniup pluit panjang, skor tak berubah.
Suimin Diharja usai pertandingan mengatakan, performa pasukannya patut mendapatkan apresiasi tinggi.
"Mereka bermain sesuai harapan. Sedikit masalah, sebagian pemain agak tegang di awal. Stamina juga melorot karena cuaca panas. Tapi bagaimana pun kemenangan ini patut kita syukuri," kata Suimin.
Suimin juga menyoroti soal finishing touch dan performa pemain asing. Menurut dia, jika saja pemain-pemain PSMS lebih tenang, PSMS bisa menang lebih besar dari empat gol.
"Kalau soal pemain asing, secara umum sudah bagus. Hanya saja mereka perlu sedikit lagi beradaptasi. Ketiga-tiganya belum maksimal, terutama Beto (sapaan Alberto Ramon Sosa Morel, red). Tapi ini barangkali karena belum menyatu saja. Mereka baru enam kali ikut latihan bersama tim," kata Suimin.
Pelatih Kepala PS Bengkulu, Audi Rahmat, dalam sesi press conference, mengatakan kemenangan PSMS dikarenakan kegagalan pemain-pemainnya menjalankan strategi di awal pertandingan.
"Kami terlambat panas dan grogi. Sebagian besar anggota skuat kami adalah pemain-pemain muda. Mereka gagal mengunci sepertiga lapangan PSMS. Akibatnya lawan leluasa mengolah bola dan menekan kami," katanya.(aya/tribun medan)