Pelatih PSM Petar Segrt "Berlatih" di Perang Yusgoslavia

Kariernya makin menanjak kala Klaus Toppmöller meninggalkan timnas Georgia tahun 2008, Petar Segrt dipromosikan sebagai Direktur Teknik Georgian Football Federation. Bahkan dia juga membawa timnas senior Georgia pada pertandingan persahabatan melawan Estonia dan Portugal di bulan Mei 2008. Namun ia pada akhirnya kecewa karena saat itu pemerintah Georgia malah memilih Hector Raul Cuper sebagai pelatih utama dan bukan dirinya.

"Saya di Georgia selama tiga tahun. Saya menjadi pelatih dan direktur teknik di sana, lalu tiba-tiba Hector datang dan saya hanya akan dijadikan asisten pelatihnya saja. Saya masih punya harga diri maka saat itu saya memilih keluar, " jelasnya.

Setelah dari Georgia, Petar pun mendapatkan tawaran melatih di Bali Devata pada tahun 2010 hingga 2011, setahun di sana ia pun melatih di PSM Makassar mulai tahun 2011 hingga sekarang.

Petar pun mengungkapkan kalau uang bukanlah yang menjadi motivasinya sehingga memilih Indonesia sebagai tempatnya melatih. "Dalam hidup kita bisa dapat banyak uang. Uang bukan motivasiku. Tetap menjadi terbaiklah motivasiku. Saya selalu ingin jadi lebih baik dari pelatih lainnya. Kita semua punya waktu untuk sukses, tinggal bagaimana bekerja keras, berusaha, kalau. Kamu belum sukses sekarang, maka sekarang bukan waktumu sukses tetapi di lain waktu, itulah waktunya kamu sukses," pungkasnya.(Ilham Mulyawan Indra)