Senin, 6 Oktober 2025

MotoGP

MotoGP Mandalika Bawa Dampak Rp 4,8 T, Isnanta: Bukti Industri Olahraga Indonesia Terus Melaju

Erick menyebut, ajang ini bukan sekadar tontonan olahraga, melainkan bagian dari legacy Indonesia di panggung global.

dok. Pertamina
MOTOGP MANDALIKA - Ajang balap motor internasional MOTOGP Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 3-5 Oktober 2025. 

MotoGP Mandalika Bawa Dampak Rp 4,8 T, Isnanta: Bukti Industri Olahraga Indonesia Terus Melaju

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Erick Thohir, menegaskan bahwa gelaran MotoGP Mandalika bukan hanya ajang balap kelas dunia, tetapi juga motor penggerak sport tourism nasional.

Indonesia kembali menjadi sorotan internasional dengan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 pada 3–5 Oktober di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Erick menyebut, ajang ini bukan sekadar tontonan olahraga, melainkan bagian dari legacy Indonesia di panggung global.

Baca juga: Tiket Nonton MotoGP Mandalika 2025 Sudah Terjual 90 Persen: Kelas VIP Deluxe Rp 15 Juta Juga Habis

Dengan kontrak penyelenggaraan hingga 2031, MotoGP membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memetik manfaat jangka panjang, baik peningkatan ekonomi lokal maupun pengembangan prestasi olahraga nasional.

“Kita tidak banyak memiliki event multiyears, dan MotoGP adalah salah satunya. Karena itu, kita harus bergerak cepat, memaksimalkan dampaknya, sekaligus memperkuat branding Indonesia sebagai tuan rumah event olahraga kelas dunia,” ujar Erick.

Ia menambahkan, sport tourism akan menjadi salah satu penggerak ekonomi masa depan. MotoGP Mandalika, kata Erick, adalah momentum penting untuk mengukuhkan posisi Indonesia di sektor ini.

Pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), gelaran MotoGP 2025 diperkirakan memberi dampak ekonomi hingga Rp4,8 triliun, bersumber dari belanja wisatawan, aktivitas UMKM, pendapatan daerah, hingga transaksi langsung selama acara. 

Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga, Raden Isnanta, menyebut angka tersebut membuktikan sport tourism telah menjadi kekuatan baru bagi Indonesia.

“Event ini menyerap tenaga kerja besar, meningkatkan kinerja UMKM hingga 30–50 persen per tahun, serta mendongkrak kunjungan wisatawan nasional sampai 51 persen. Keterlibatan masyarakat lokal mencapai 70 persen, bahkan marshal Mandalika kini dipercaya bertugas di Sepang dan negara Asia lain,” jelas Isnanta.

Menurutnya, MotoGP Mandalika bukan sekadar balapan, tetapi etalase wajah Indonesia di mata dunia.

Karena itu, kolaborasi pemerintah, sponsor, daerah, dan masyarakat dinilai kunci utama keberhasilan.

“MotoGP Mandalika adalah panggung internasional yang menampilkan NTB sekaligus Indonesia. Ini bukan hanya sport tourism, melainkan juga national branding,” tegas Isnanta.

Ia menambahkan, keberhasilan Mandalika telah mengubah cara pandang terhadap olahraga Indonesia, yang kini terbukti berkontribusi pada ekonomi, budaya, dan pariwisata.

“Dulu olahraga hanya dilihat dari sisi prestasi. Sekarang olahraga menjadi lokomotif pembangunan,” katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved