MotoGP
Legenda Tanpa Mahkota: Marc Marquez Mirip dengan Casey Stoner, Sama-sama Sulit Diikuti
Legenda tanpa mahkota, Dani Pedrosa akui Marc Marquez mirip dengan Casey Stoner, karena sama-sama sulit untuk ia ikuti gaya balapnya.
Penulis:
Niken Thalia
Editor:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Legenda tanpa mahkota, Dani Pedrosa, memberikan pengakuan menarik jelang Marc Marquez yang merupakan mantan parternya membalap, sebentar lagi akan menambah koleksi gelar juara dunia MotoGP.
Berpasangan dengan Marc Marquez di Honda sejak 2013 hingga 2018 dengan total enam musim, Dani Pedrosa tentu sudah akrab dengan gaya dan tipikal yang dilakukan Baby Alien untuk balapan.
Karena sudah hafal, Dani Pedrosa yang kini sudah tak lagi aktif sebagai pebalap reguler dan kini menjadi test rider KTM, menilai ada kemiripan Marquez dengan legenda MotoGP.
Ialah Casey Stoner yang dinilai mirip dengan Marc Marquez.
Menurut Pedrosa, apa yang dilakukan oleh Stoner dan Marquez sama-sama sulit untuk diikuti.
Meskipun Pedrosa belum pernah sekalipun meraih gelar juara di kelas utama, dia telah mengoleksi gelar juara dunia dari kelas 250cc dan satu gelar juara 125cc, ia tetap dianggap sebagai salah satu pembalap terbaik di era modern.
Karena itulah banyak yang memberi julukan kepada Pedrosa bahwa dirinya adalah legenda tanpa mahkota.
Sepanjang kariernya yang gemilang, Pedrosa tercatat berhasil memenangkan 31 balapan kelas utama dan tiga kali hampir menjadi juara dunia.
Baca juga: Fakta Menarik Ducati dan Marc Marquez di MotoGP Jepang 2025, Sinyal Baik Baby Alien Juara di Motegi
Ia bersaing ketat dengan nama-nama besar seperti Casey Stoner, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, dan Marc Marquez.
Baru-baru ini hadir di podcast milik Andrea Migno. Di sana, ia ditanya tentang legenda-legenda modern yang menjadi lawannya.
Rider 39 tahun itu menilai kemampuan Stoner untuk beradaptasi dengan kondisi lintasan secara instan adalah sesuatu yang membedakan Stoner dari Rossi dan Lorenzo.
Menariknya di tengah perbedaan tersebut, dia justru melihat Marquez memiliki kemampuan yang serupa dengan pebalap asal Australia.

"Dulu saya sering melihat Vale (Rossi) atau Lorenzo membalap dan berkata, 'Wow!'," kata Pedrosa yang menilai mantan rivalnya melansir Crash.
"Namun, tidak ada hal (yang dilakukan Rossi dan Lorenso) yang saya pikir tidak bisa saya lakukan; mungkin tidak selalu, karena itu bukan keunggulan saya."
"Tetapi, saya melihat diri saya mampu. (Beda) Dengan Stoner, saya melihat hal-hal yang tidak mampu saya lakukan," jelasnya.
Dari pengalaman Pedrosa, Stoner mampu beradaptasi dengan baik dan cepat sekalipun itu trek baru yang akan dicoba.
Uniknya, dia melihat hal itu dilakukan juga oleh Marc Marquez yang cukup lama disampingnya ketika membela Honda.
"Casey akan keluar ke lintasan, hampir tanpa tahu apakah sirkuit itu belok kanan atau kiri, dengan ban dingin dan tanpa pengaturan, dan ia sudah melesat sejak putaran pertama," paparnya.
"Marc mampu melihat hal-hal semacam itu yang saya lihat pada Stoner, dan melakukannya."
"Ia memiliki kemampuan untuk berkembang dalam aspek-aspek tertentu tanpa merugikannya di area yang menjadi keunggulannya," tuturnya menambahkan.
Fakta menariknya, sebelum Marquez memulai debutnya di MotoGP 2013, Honda sebenarnya berencana memasangkannya dengan Stoner di tim pabrikan.
Namun rencana tersebut batal terjadi lantaran Stoner memilih untuk pensiun pada akhir musim MotoGP 2012.
Saat ini, Marc Marquez sedang berada di ambang memenangkan gelar juara dunia kesembilannya dan yang ketujuh di kelas utama pada Grand Prix Jepang akhir pekan ini.
Dengan keunggulan 182 poin yang sudah ia kumpulkan dari 11 kemenangan balapan utama dan 14 kemenangan balapan pendek, pembalap Ducati itu hanya butuh tiga poin lebih banyak dari Alex Marquez hingga akhir pekan di Motegi untuk mengunci gelar juara.
(Tribunnews.com/Niken)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.