Bulu Tangkis
Status Juara Bertahan Hadirkan Tantangan, Kunlavut Vitidsarn Siap Tambah Emas Kejuaraan Dunia BWF
Berstatus juara bertahan, Kunlavut Vitidsarn siap tambah medali emas di Kejuaraan Dunia BWF 2025 yang berlangsung 25-31 Agustus mendatang.
TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Thailand, Kunlavut Vitidsarn, siap bertanding di Kejuaraan Dunia BWF 2025 dengan status juara bertahan.
Ya, Kunlavut sebelumnya berhasil meraih medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2023 setelah menang atas wakil Jepang, Kodai Naraoka, dengan skor 19-21 21-18 21-7.
Terdekat, Kunlavut akan kembali memanaskan persaingan Kejuaraan Dunia BWF 2025 yang akan berlangsung di Paris, Prancis, 25-31 Agustus mendatang.
Status juara bertahan menghadirkan tantangan untuk Kunlavut.
Dalam sebuah video bertajuk "Badminton Weekly Ep. 123 | Countdown to the #BWFWorldChampionships" yang diunggah di akun YouTube BWF TV, Selasa (19/8/2025), atlet kelahiran 2001 itu dengan tegas ingin mempertahankan gelar di Kejuaraan Dunia BWF 2025.
Fakta di lapangan memang tidak mudah, namun Kunlavut optimis bisa kembali memenangkan gelar dengan melakoni persiapan yang maksimal.
Baca juga: 11 Tahun Perjuangan Fajar/Rian Hasilkan Sederet Gelar, Cari Happy Ending di Kejuaraan Dunia BWF 2025

"Tahun ini cukup sulit. Setelah memenangkan gelar juara dunia, saya sangat ingin mempertahankannya. Tunggal putra sangat kompetitif, jadi saya masih belajar, mempersiapkan diri untuk Kejuaraan Dunia, dan belajar dari pertandingan ke pertandingan."
"Saya juga terus meningkatkan performa dari pertandingan ke pertandingan untuk kembali ke Kejuaraan Dunia."
"Jika saya mendapat kesempatan lagi untuk Kejuaraan Dunia, saya ingin mencobanya lagi. Rasanya seperti mendorong batas kemampuan, memecahkan rekor sendiri," kata Kunlavut.
Misi Kunlavut dalam mempertahankan gelar juara dunia sangat terbuka lebar.
Apalagi melihat dari penampilannya musim ini yang bisa dibilang cukup konsisten.
Musim ini, tunggal putra berusia 24 tahun itu telah meraih empat gelar juara.
Kunlavut adalah kampiun Indonesia Masters 2025, Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025, Thailand Open 2025, dan yang terbaru Singapore Open 2025.
Ditanya soal resep konsistensinya, Kunlavut mengatakan jika hal itu tidak lepas dari dukungan keluarganya.
"Mereka senang. Orang tua dan adik saya selalu mendukung."
"Selama ini, saya hanya fokus dan melakukan pekerjaan saya. Apa yang harus saya lakukan setiap hari sebenarnya sederhana, yaitu berlatih, makan, dan istirahat. Itu tidak bisa dibandingkan dengan apa yang orang tua saya lalui, semisal mengantar-jemput keluarga."
"Saya tetap orang yang sama. Hanya berusaha melakukan yang terbaik selagi masih bisa. Saya rasa, untuk karier bulu tangkis ini, karier tunggal putra tidak bertahan lama, jadi saya hanya ingin memaksimalkannya," tambah Kunlavut.
Jika berhasil mewujudkan gelar juara Kejuaraan Dunia BWF 2025, impian Kunlavut akan semakin sempurna.
Sejak kecil, Kunlavut memang sangat ingin memenangkan Kejuaraan Dunia, Olimpiade, dan All England.
Gelar juara dunia telah ia raih pada 2023 silam.
Kalau tahun ini nambah lagi, jelas makin melengkapi catatan prestasi Kunlavut.
Kemudian di Olimpiade, Kunlavut masih mentok dengan raihan medali perak yang ia raih di Paris 2024 lalu.
Yang belum terwujud adalah gelar juara All England.
Ya, Kunlavut belum pernah satu kalipun naik podium juara turnamen badminton tertua di dunia itu.
"Memenangkan kejuaraan dunia selalu menjadi salah satu impian saya sejak kecil. Kejuaraan Dunia, Olimpiade, dan All England, tiga gelar besar ini adalah impian saya sejak kecil. Dan bisa memenangkan gelar juara dunia, itu adalah sesuatu yang luar biasa bagi saya," ujar Kunlavut.
Menarik dinantikan aksi Kunlavut di Kejuaraan Dunia BWF 2025.
Kunlavut akan mengawali perjuangannya di 64 besar Kejuaraan Dunia BWF 2025 melawan wakil El Savador, Uriel Canjura.
(Tribunnews.com/Isnaini)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.