Sabtu, 4 Oktober 2025

Voli

Imbas Skandal di Piala Dunia Voli U21, Vietnam Terancam Denda Rp600 M & Dibekukan Maksimal 2 Tahun

Federasi voli Vietnam dan timnas voli u21 putrinya terancam dikenai sanksi dendak Rp600 miliar dan dibekukan selama 2 tahun dari kejuaraan FIVB.

Surya/Habibur Rohman
DISKUALIFIKASI - Pemain Vietnam (jersey putih) saat menghadapi Timnas Putri Indonesia Indonesia pada pertandingan pembuka Grup A Kejuaraan Dunia Voli U21 2025 di Jawa Pos Arena Surabaya, Kamis (7/8/2025) lalu. Federasi Bola Voli Vietnam terancam dibukukan termasuk skuad timnas voli U21 putrinya akibat skandal di Piala Dunia Voli Putri U21. (SURYA/HABIBUR ROHMAN) 

Sanksi Lanjutan

Dalam laporan TheThao247, ada sanksi lanjutan yang bisa dijatuhkan kepada timnas voli Vietnam dan VFV sebagai federasinya.

Disebutkan VFV, atau pihak dari timnas yang dinyatakan bersalah, harus membayar denda kepada FIVB di angka hampir Rp600 miliar.

"Secara khusus, atlet yang melanggar akan didiskualifikasi dari turnamen, dan pertandingan yang melibatkan atlet tersebut akan dibatalkan. Federasi Bola Voli Nasional atau klub terkait akan didenda sekitar VND 977 juta untuk setiap atlet yang tidak memenuhi syarat," tulis media Vietnam tersebut.

Di sisi lain, hukuman tidak kalah tegas mengancam VFV maupun pemain dan timnasnya. 

"Selain itu, Federasi Bola Voli Nasional, turnamen, klub, tim, pemain, dan ofisial yang terlibat dapat diskors maksimal 2 tahun."

Tidak disebutkan apakah skorsing ini berlaku untuk semua level di timnas, atau hanya berlaku pada kategori U21 saja.

Namun merujuk kepada kesalahan yang dilakukan, kuat prediksi sanksi yang dijatuhkan hanya berlaku kepada pemain yang melanggar, atau maksimal kepada timnas voli putri U21 Vietnam saja, yang tidak boleh berpartisipasi di event FIVB.

Sementara di kategori lain baik itu kelompok umur selain U21 dan senior, masih bisa bermain di ajang Internasional. 

Adapun dari pihak federasi voli Vietnam berencana mengajukan banding atas sanksi yang akan dijatuhkan FIVB.

"VFV mengajukan pengaduan resmi sesuai prosedur FIVB, dan berkoordinasi dengan otoritas Vietnam yang berwenang untuk mengklarifikasi dan melindungi hak-hak para atlet serta reputasi bola voli Vietnam"

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved