BWF World Tour
Prediksi Kejutaan Tunggal Putra Kejuaraan Dunia BWF 2025, Shi Yuqi Bukan Jagoan
Tunggal putra di Kejuaraan Dunia BWF 2025 diprediksi jadi persaingan terbuka dengan potensi adanya kejutan, Shi Yuqi bukan jagoan utama.
Penulis:
Niken Thalia
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Persaingan di Kejuaraan Dunia BWF 2025 sektor tunggal putra diprediksi cukup terbuka dan berpeluang terjadi kejutan.
Kejuaraan Dunia BWF 2025 yang berlangsung mulai tanggal 25-31 Agustus 2025 telah merilis daftar unggulan masing-masing sektor.
Drawing Kejuaraan Dunia BWF 2025 baru akan dilakukan pada hari Rabu (13/8/2025) mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia, kantor BWF.
Menilik persaingan di tunggal putra, legenda badminton Malaysia, Rashid Sidek, menilai bahwa nomor tersebut membuka persaingan untuk semua kontestan.
Shi Yuqi (China) yang jadi unggulan utama dinilai bukan kandidat juara mengingat performanya di turnamen elite kurang garang.
Di atas keras, Shi Yuqi yang saat ini menduduki peringkat 1 dunia, terlihat sebagai favorit setelah meraih kemenangan berturut-turut di Japan Open dan China Open.
Namun, jagoan China tersebut mengalami kesulitan di panggung besar, seringkali gagal membuktikan status unggulannya.
Selain finis sebagai runner-up di Kejuaraan Dunia 2018 di kandang sendiri, ia belum pernah benar-benar tampil impresif di ajang besar.
Sebut saja Olimpiade Paris 2024, di mana ia dikalahkan oleh peraih medali perak Kunlavut Vitidsarn dari Thailand di babak perempat final.
Baca juga: Belum Genap Setahun Pensiun, Hendra Setiawan Comeback di Kejuaraan Dunia BWF Senior 2025
Kandidat lain yang merujuk pada Kunlavut sebagai juara bertahan, dinilai bermain kurang konsisten di BWF World Tour.
Sementara Anders Antonsen dari Denmark yang menduduki peringkat 2 dunia dan Li Shi Feng dari China juga tampil tidak konsisten sepanjang tahun ini.
Melihat performa jajaran pemain elite yang masih inkonsisten, Rashid mengatakan bahwa di tunggal putra bakal banyak kejutan.
"Ini akan menjadi edisi yang paling tidak terduga sejauh ini," kata Rashid sebagaimana dikutip NST.
"(Shi) Yuqi mungkin akan memulai sebagai favorit, tapi siapa pun bisa menang. Dia dalam performa terbaiknya, tapi sejarah menunjukkan dia kesulitan di acara besar."
"Kunlavut tidak konsisten sejak memenangkan gelar dunia, Antonsen juga tidak stabil, dan Shi Feng menurun sejak medali emasnya di Asian Games 2023," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.