Selasa, 7 Oktober 2025

BWF World Tour

Badminton Indonesia Sisakan Tunggal Putri yang Belum Pecah Telur di BWF World Tour 2025

Setelah Alwi Farhan Juara, badminton Indonesia sisakan sektor tunggal putri yang belum pecah telur di BWF World Tour 2025.

Tribunnews/Jeprima
GREGORIA MARISKA - Gregoria Mariska Tunjung melawan Anupama Upadhyaya pada babak 32 besar Indonesia Masters 2025 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Rabu (22/1/2025). Badminton Indonesia sisa tunggal putri yang belum juara. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Badminton Indonesia menyisakan satu sektor yang belum pecah telur setelah Alwi Farhan juara Macau Open 2025.

Gelar juara Alwi Farhan di Macau Open 2025 bikin sektor tunggal putra Indonesia bisa bernapas lega.

Setelah lewat pertengahan musim 2025 ini, akhirnya ada satu wakil dari tunggal putra Indonesia yang juara.

Kini Badminton Indonesia menyisakan sektor tunggal putri saja yang diharapkan bisa segera melengkapi koleksi gelar di BWF World Tour 2025.

Menilik daftar juara BWF World Tour 2025 sejauh ini, cuma delegasi Thailand yang memiliki koleksi komplet.

Yap, utusan Thailand mulai sektor tunggal putra, putri, ganda putra, putri, dan campuran telah mengamankan gelar.

Delegeasi Thailand jadi kontingen pertama di BWF World Tour 2025 yang komplet punya gelar di semua sektor.

Uniknya, China yang begitu superior belum bisa melengkapi koleksi gelar dari lima sektor.

Ini yang cukup menarik lantaran China masih kesulitan mengamankan gelar dari sektor ganda putra.

Baca juga: Update Ranking BWF setelah Macau Open 2025: Jonatan dan Fajar/Rian Ketiban Untung

Sementara di kubu lainnya, delegasi China cukup dominan untuk mengamankan gelar juara.

Indonesia di tahun ini harus terseok-seok dulu sampai akhirnya berhasil pecah telur pertama kali lewat Lanny Tria/Siti Fadia.

Lanny/Fadia sebagai andalan di ganda putri berhasil menjuarai gelaran bertajuk Thailand Masters 2025 bulan Januari.

Bermain di turnamen super 300, Lanny/Fadia sukses menumbangkan utusan tuan rumah, Laksika Kanlaha/Phataimas Muenwong lewat rubber game.

Gelar Lanny/Fadia awalnya diharapkan jadi batu loncatan wakil Indonesia lainnya untuk juara.

Sayangnya kala itu masih sulit bagi utusan Indonesia untuk mengikuti jejak Lanny/Fadia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved