Bulu Tangkis
Tunggal Malaysia Masih Seret, Lee Chong Wei Tetap Beri Dukungan untuk Eks Pelatih Axelsen
Legenda bulu tangkis Malaysia lee Chong Wei, meminta publik untuk bersabar terhadap kinerja pelatih tunggal nasional, Kenneth Jonassen.
TRIBUNNEWS.COM - Legenda bulu tangkis Malaysia lee Chong Wei, meminta publik untuk bersabar terhadap kinerja pelatih tunggal nasional, Kenneth Jonassen.
Menurut Chong Wei, membentuk pemain kelas dunia bukan perkara instan, melainkan harus dengan program jangka panjang.
Komentar Chong Wei datang setelah performa sektor tunggal Malaysia mendapat sorotan lantaran tak kunjung mendapatkan hasil yang baik.
Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) telah mendatangkan pelatih dari Denmark, Kenneth Jonassen, demi memperbaiki prestasi sektor tunggal mereka.
Jonassen datang dengan reputasi besar setelah pernah menangani juara Olimpiade Viktor Axelsen dan mantan peringkat 3 dunia Anders Antonsen.
Ia dipercaya memimpin proyek besar: mencetak pemain tunggal yang bisa mempersembahkan emas Olimpiade pertama bagi Malaysia di Los Angeles 2028.
Namun sejauh ini, para pemain tunggal nasional belum menunjukkan hasil signifikan.
Baca juga: Legenda Bulu Tangkis Malaysia Soroti Kekalahan Chia/Soh dari Fajar/Fikri di Final China Open 2025
Misalnya, Leong Jun Hao yang naik ke peringkat 24 dunia namun masih inkonsisten, dan sektor putri yang dipimpin oleh Letshanaa Karupathevan juga belum meyakinkan.
Menanggapi tekanan yang mulai muncul terhadap Jonassen, Lee Chong Wei tampil membela pelatih asal Denmark itu.
Chong Wei menyebut Kenneth Jonassen memiliki visi dan metode bagus, tetapi hasil nyata membutuhkan waktu.
"Kita harus beri dia waktu, bukan sebulan, bahkan bukan setahun. Minimal satu siklus Olimpiade, artinya empat tahun. Baru bisa dilihat hasilnya," ujar Chong Wei, dikutip dari The Star Malaysia.
Ia juga mengibaratkan proses ini seperti membesarkan anak: belajar berjalan saja butuh waktu setahun, apalagi mencetak juara dunia.
"Seperti anak yang baru lahir, bahkan menunggu untuk berjalan membutuhkan waktu satu tahun. Ini juga untuk melahirkan juara dunia.
"Idenya sangat bagus dan saya setuju dengan rencananya. Tapi kita perlu memberinya waktu untuk melaksanakan rencananya. Kami telah membahas bagaimana membantu skuad tunggal putra nasional."
"Selain itu, kami harus memberinya waktu untuk beradaptasi dengan budaya kami yang berbeda dengan budaya Eropa. "
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.