Voli
Asih Titi Meminta PBVSI Stop Budaya Bongkar Pasang terhadap Skuad Timnas Voli Indonesia
Middle blocker Timnas voli putri Indonesia meminta PBVSI untuk tidak gemar melakukan gonta-ganti skuad untuk permainan jauh lebih baik.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Penggawa Timnas voli putri Indonesia, Asih Titi Pengestuti memberikan masukan untuk Federasi Bola Voli Indonesia (PBVSI) menyoal 'budaya bongkar pasang' skuad.
Asih Titi mendorong agar PBVSI lebih perhatian bagaimana sistem pelatnas berjalan.
Middle blocker kelahiran 14 November 1993 yang dipersiapkan untuk SEA V League 2025, mengambil contoh skuad voli putri Thailand.
Menurutnya, Timnas voli putri U21 Indonesia yang saat ini tengah dimatangkan untuk Piala Dunia Voli U21 Wanita di Surabaya Agustus mendatang, bisa diproyeksikan sebagai penghuni skuad senior.
Dalam sudut pandang Asih Titi, skuad voli putri U21 Indonesia sudah menunjukkan geliat permainan yang bagus, terbukti di ajang Proliga kemarin.
"Kalau saya melihat, U21 sudah optimis banget, maksudnya mereka bagus-bagus, ngelihat di Proliga juga bagus mainnya," buka pevoli yang terakhir kali memperkuat timnas tahun 2018, dikutip dari YouTube Sportase Official yang tayang Rabu (30/7/2025) malam WIB.
PBVSI tidak ada salahnya berkiblat kepada Thailand dalam pengembangan skuad timnas sektor putri.
Menjadi rahasia umum timnas voli putri Thailand mampu bersaing di level dunia bukannya tanpa pemusatan latihan yang sifatnya berkelanjutan.
Pimpichaya Kokram dkk. bahkan mampu bersaing di kejuaraan dunia sekaliber Volleyball Nations League (VNL) setiap tahunnya.
Hal ini diharapkan Titi juga berlaku bagi adik-adiknya di skuad U21, sebagai tulang punggung Timnas voli putri Indonesia di masa mendatang.
"Mungkin tinggal banyak bertanding. Ini masukan juga buat federasi (PBVSI-red), minimal seperti Thailand yang sudah maju banget," terang quicker berusia 31 tahun.
"Jadi sistemnya sekali masuk pelatnas, ya udah masuk terus. Kecuali mungkin kalau ada cedera parah banget, jadi enggak yang gonta-ganti terus."
"Menurut saya pasti lebih maksimal, karena kumpul terus, chemistry-nya kebangun lebih baik," tegas pevoli yang membawa Jakarta Pertamina Enduro juara Proliga 2025.
Baca juga: Dua Sisi Mata Pisau Megawati di SEA V League 2025, Manisa BBSK Bisa Jadi yang Paling Dirugikan
PBVSI cenderung gemar bongkar pasang skuad setiap kali mengukiti event Internasinal.
Hal ini yang kemudian membuat Timnas voli putri Indonesia kesulitan untuk menjaga konsistensi, baik secara prestasi dan performa di atas lapangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.