Kamis, 2 Oktober 2025

MotoGP

Copot Label Pemberontak di Aprilia, Jorge Martin Pimpin Proyek Ambisius di MotoGP

Jorge Martin mencoba memimpin proyek pengembangan motor Aprilia meski belum lama terlibat drama pindah tim musim depan.

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
AFP/MANAURE QUINTERO
Pembalap Spanyol, Jorge Martin merayakan di podium setelah MotoGP Solidarity Grand Prix Barcelona di Circuit de Catalunya pada 17 November 2024 di Montmelo di pinggiran Barcelona. Jorge Martin siap memimpin Aprilia mengembangkan motor untuk MotoGP musim depan. (Photo by Manaure Quintero / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Drama yang sempat melanda Aprilia dan pembalap utamanya, Jorge Martin, di MotoGP 2025 bisa dibilang usai.

Martin tak ingin terus berada pada bayang-bayang potensi konflik tersebut.

Jorge Martin sudah mencoret kemungkinan meninggalkan Aprilia pada MotoGP musim depan dengan tetap berada di tim ini hingga kontraknya habis pada 2026 mendatang.

Ia tak hanya menawarkan kesetiaan saja kepada Aprilia.

Martinator, julukannya, juga mengajukan diri sebagai pemimpin proyek pengembangan motor Aprilia untuk musim depan.

Dirinya pede bisa mengemban tugas tersebut.

Status juara dunia MotoGP menjadi hal tak terbantahkan baginya.

Juara dunia baru Ducati Pembalap Spanyol Jorge Martin merayakan di podium setelah MotoGP Solidarity Grand Prix Barcelona di Circuit de Catalunya pada 17 November 2024 di Montmelo di pinggiran Barcelona. - Jorge Martin memenangkan gelar dunia MotoGP setelah memimpin 24 poin menjelang akhir pekan terakhir musim di Barcelona. (Photo by Manaure Quintero / AFP)
Juara dunia baru Ducati Pembalap Spanyol Jorge Martin merayakan di podium setelah MotoGP Solidarity Grand Prix Barcelona di Circuit de Catalunya pada 17 November 2024 di Montmelo di pinggiran Barcelona. - Jorge Martin memenangkan gelar dunia MotoGP setelah memimpin 24 poin menjelang akhir pekan terakhir musim di Barcelona. (Photo by Manaure Quintero / AFP) (AFP/MANAURE QUINTERO)

Menyandang status itu bukan perkara mudah lantaran diperlukan banyak hal, tak cuma motor kencang saja.

Namun nasibnya di Aprilia cukup berbeda saat dirinya masih berada di Pramac Ducati.

Ia masih memerlukan tunggangan kencang sebagai awalan.

Martin percaya diri bisa mengarahkan Aprilia ke arah yang benar untuk berkompetisi dengan Ducati.

"Meskipun saya tidak akan pernah seperti Aleix Espargaro, saya sudah memiliki peran pemimpin di sini," kata Martin dikutip dari GPOne.

"Menjadi juara bertahan MotoGP, proyek kami di sini akan tergantung kepada saya untuk arahnya ke depan," sambungnya.

Jorge Martin semakin nyaman dan akrab dengan Aprilia setelah menjalani debut balapan kompetitif di Brno beberapa waktu lalu.

Ia langsung bisa bergabung dengan para pembalap yang biasanya menempati peringkat 10 besar.

Bahkan, Martin bisa finish ketujuh dan ke-11 pada balapan kelas utama dan sprint race.

Hal itu menjadi awalan luar biasa bagi Jorge Martin.

Ia langsung mengantongi 9 poin dalam balapan pertamanya setelah berbulan-bulan absen.

Ketangguhan Martin itu bisa menjadi contoh bagi rekan setimnya, Marco Bezzecchi.

Kebetulan nama Bezz sedang disorot dalam beberapa balapan terakhir.

Baca juga: 5 Pembalap Habis Kontrak di MotoGP 2025: 2 Nama Gantungkan Privilege Valentino Rossi

Ia seperti menggantikan peran Pecco Bagnaia untuk bersaing dengan Marc Marquez berebut status pemenang balapan.

Martin bisa memberikan masukan berguna bagi Bezzecchi agar bisa konsisten bersaing di papan atas.

Apalagi ia mengakui Bezzecchi adalah pembalap yang kompetitif.

"Hal yang paling penting adalah dia sangat kompetitif dan kami memberikan segalanya untuk mendapatkan hasil terbaik," papar Martin.

(Tribunnews.com/Guruh)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved