MotoGP
Saga Transfer Fabio Quartararo Susul MM93 Bukan Misi Mustahil Ducati, Internal Yamaha Lagi Memanas
Fabio Quartararo mengakui adanya ketegangan antara dirinya dengan pabrikan Yamaha yang bisa hitam putihkan bursa transfer pembalap MotoGP.
TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan internal antara Fabio Quartararo dengan tim Monster Energy Yamaha bisa membuat pasar transfer pembalap MotoGP semakin sibuk.
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengakui adanya ketegangan dengan Yamaha, yang ia sebut bakal memengaruhi masa depannya dengan pabrikan Jepang tersebut di MotoGP.
Menurut El Diablo, julukan Fabio Quartararo, perpanjangan kontraknya tidak akan tergantung pada keinginan Yamaha menurunkan mesin V4 pada 2026.
Belakangan, Yamaha memang blak-blakan mengakui sedang mengembangkan mesin V4.

Selama ini, mereka selalu memakai mesin berkonsep inline 4, yang membantu mereka meraih delapan gelar dunia bersama Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Quartararo.
Mesin V4 Yamaha pun terus diuji oleh dua test rider-nya, Andrea Dovizioso dan Augusto Fernandez.
Alex Rins melihat performa V4 Yamaha di Brno, Ceko, dua pekan lalu, dan melaporkan mesin itu masih dua detik lebih lamban dari mesin inline 4 yang sekarang.
Namun, Managing Director Yamaha Motor Racing, Paolo Pavesio, mengonfirmasi pihaknya punya target yang jelas menurunkan V4 pada 2026, sebagai persiapan menyambut 2027, di mana MotoGP berganti kapasitas mesin dari 1000cc ke 850cc.
“Kami perlu mengumpulkan informasi baru dan mempelajari konfigurasi mesin baru, dengan fokus ke 2027, tapi juga kemungkinan dimulai sejak 2026," buka Pavesio, dikutip dari laman GPOne.
"Kami mengembangkan motor 2026 dan juga secara paralel mengerjakan motor 2027. Ini kompleks, menantang, tapi memang perlu jika kami ingin kembali ke posisi yang kami inginkan," tuturnya melanjutkan.
Quartararo pun dijadwalkan menjajal mesin V4 dalam tes tengah musim pada September nanti, tetapi juara dunia MotoGP 2021 ini tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya kepada Yamaha.
Baca juga: Gilanya Bursa Transfer Pembalap MotoGP: MM93 Ganti Partner, Pecco Bagnaia Ditukar dengan Diggia
Terutama setelah ia terus-terusan gagal naik podium meski sudah empat kali meraih pole, yang membuktikan performa YZR-M1 cukup meragukan.
Ia pun tak ragu mengkritik Pavesio.
"Saya tak tahu apa yang dia pikirkan. Saya rasa dia tak terlalu paham sisi teknis. Namun, kenyataannya, mereka tahu betul apa yang perlu dilakukan untuk mempertahankan saya."
"Jujur, saya tak peduli apakah itu V4 atau bukan. Saya hanya ingin motor yang kompetitif untuk musim depan," ujar Fabio Quartararo, dikutip dari sumber yang sama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.