Sabtu, 4 Oktober 2025

Tenis

Tanda-tanda Novak Djokovic Keteteran di Wimbledon 2025, Djoker Sulit Bernapas

Novak Djokovic dinilai akan kesulitan bersaing di Wimbledon 2025 setelah menunjukkan tanda-tanda kurang baik di laga 16 besar.

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
AFP/BRANDON MALONE
EKSPRESI DJOKOVIC - Reaksi petenis Serbia Novak Djokovic setelah kehilangan satu poin melawan petenis Jerman Alexander Zverev dalam pertandingan perempat final tunggal putra pada hari kesembilan turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne. Novak Djokovic kesulitan bernapas saat berhadapan dengan Alex De Minaur di 16 besar Wimbledon 2025 yang membuat dirinya diragukan bisa tampil maksimal di sisa turnamen ini. (Photo by Brandon MALONE / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Kiprah Novak Djokovic di turnamen Wimbledon 2025 menjadi salah satu sorotan terbesar.

Djokovic memang menjadi salah satu favorit juara di turnamen ini.

Namun status favorit tak akan bisa menolongnya bersaing dengan petenis lain seperti Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner.

Bahkan bisa dibilang, Djokovic menunjukkan tanda-tanda keteteran saat bertanding di Wimbledon tahun ini.

Sebagaimana itu terjadi saat dirinya tampil di babak 16 besar lalu menghadapi Alex De Minaur.

Menghadapi petenis ranking 11 dunia, Djokovic kewalahan, bahkan saat masih set pertama.

Petenis berjuluk Djoker itu kalah dengan skor telak 6-1.

Tak cuma menelan kekalahan di set pertama, Djokovic terlihat beberapa kali kesulitan bernapas.

Bahkan saat di babak changeover, ia semakin memperlihatkan gestur kehabisan napas.

Petenis Serbia Novak Djokovic (kanan) mengambil bagian dalam sesi latihan di Melbourne menjelang turnamen tenis Australia Terbuka pada 11 Januari 2022, sehari setelah pengadilan membatalkan keputusan pemerintah Australia untuk membatalkan visanya dengan alasan vaksinasi Covid-19. (Photo by Kelly Defina / POOL / AFP)
Petenis Serbia Novak Djokovic (kanan) mengambil bagian dalam sesi latihan di Melbourne menjelang turnamen tenis Australia Terbuka pada 11 Januari 2022, sehari setelah pengadilan membatalkan keputusan pemerintah Australia untuk membatalkan visanya dengan alasan vaksinasi Covid-19. (Photo by Kelly Defina / POOL / AFP) (AFP/KELLY DEFINA)

Petenis asal Serbia ini lantas ditanya soal gesturnya itu.

Ia tak membantah sedang mencoba mengambil napas setelah menjalani rally panjang menghadapi lawannya.

"Saya mencoba mengatur napas setelah menjalani rally lebih dari 30 pukulan di back court," terang Djokovic.

"Saya memerlukannya tetapi tidak ada banyak waktu," jelasnya.

Untungnya ia bisa membalas dan membalikkan keadaan di set selanjutnya.

Djokovic akhirnya mengunci kemenangan dengan tiga set selanjutnya.

Posisi Djoker yang tak terlalu nyaman dalam kemenangannya membuat beberapa pihak mulai meragukannya.

Salah satunya diungkapkan petenis asal Australia, Nick Kyrgios, yang bertindak sebagai pengamat di TNT Sports.

Kyrgios melihat Djokovic tak akan bisa berkompetisi menghadapi petenis top saat ini seperti Alcaraz dan Sinner.

Ia tak membantah Djoker masih memiliki jiwa kompetitif yang menyala-nyala.

Namun hal itu tak akan cukup membuatnya menang atas kedua nama di atas.

Faktor usia menjadi salah satu penghalang terbesar lainnya bagi Djoker.

"Novak Djokovic, saya percaya, dan saya benci mengatakannya, berada dalam tahap akhir di sini," ungkap Kyrgios dikutip dari Metro.

"Dia masih seorang petenis yang luar biasa dan bisa berkompetisi di level tertinggi."

"Saya hanya tidak yakin berapa lama dia bisa melakukannya."

"Saya pikir Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner akan mendominasi," sambungnya.

(Tribunnews.com/Guruh)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved