Bulu Tangkis
Kejuaraan Dunia BWF 2025 Jadi Panggung Kunlavut Vitidsarn untuk Masuk Grup Elit Tunggal Putra
Pebulutangkis Thailand Kunlavut Vitidsarn selangkah lagi bisa masuk grup elit tunggal putra dunia bersama Lin Dan hingga Chen Long.
TRIBUNNEWS.COM - Pebulutangkis Thailand Kunlavut Vitidsarn selangkah lagi bisa masuk grup elit tunggal putra dunia yang dihuni Lin Dan hingga Chen Long.
Kunlavut menjadi salah satu kandidat terkuat untuk memenangi Kejuaraan Dunia BWF yang digelar 25-31 Agustus mendatang di Prancis.
Tunggal putra 24 tahun asal Thailand itu saat ini sedang dalam penampilan terbaiknya.
Ia tampil cukup konsisten dalam setiap turnamen yang diikutinya.
Di tahun 2025 ini saja, empat gelar juara sudah ia dapatkan.
Kunlavut menjadi juara di Indonesia Masters 2025, Kejuaraan Bulutangkis Asia 2025, Thailand Open 2025, dan Singapore Open 2025.
Ia juga sempat mencapai semifinal Indonesia Open 2025. Langkahnya terhenti di tangan Chou Tien Chen.
Penampilan stabilnya ini juga mengantarkan dirinya menempati peringkat satu dunia saat ini.

Baca juga: Apresiasi Khusus BWF untuk Sang Ranking 1 Dunia, Kunlavut Pede Tatap Indonesia Open 2025
Ia menjadi tunggal putra pertama asal Thailand yang mampu mencapai prestasi itu.
Konsistennya ini membuat dirinya kini menjadi salah satu yang paling diunggulkan untuk memenangi Kejuaraan Dunia 2025.
Perlu diingat pula, Kunlavut di turnamen elit BWF itu juga memegang status juara bertahan.
Atlet berpostur 1,77 meter itu menjadi juara dunia pada 2023 lalu setelah mengalahkan Kodai Naraoka 19-21, 21-18, 21-7.
Sebagai catatan, Kejuaraan Dunia BWF 2024 tak digelar karena pada tahun tersebut ada gelaran Olimpiade.
Kunlavut di ajang Olimpiade juga sukses menggondol medali perak. Ia jadi pebulu tangkis pertama Thailand yang meraih medali Olimpiade.
Kunlavut mengaku, saat ini telah mengembangkan banyak gaya permainan.
"Ini adalah musim yang luar biasa bagi saya," kata Kunlavut Vitidsarn dikutip dari laman BWF.
"Saya merasa ingin mencoba segalanya. Saya harus mengubah gaya saya dan jika tidak berhasil, tidak apa-apa. Jika berhasil, lakukan saja lagi.
"Sekarang setiap pemain tahu gaya saya dan saya harus mengubahnya sedikit. Tahun ini berhasil di setiap pertandingan. Saya hanya perlu terus menjadi lebih baik."
Baca juga: Sadar Beban Berat Jadi Tunggal Putra Ranking 1 Dunia, Kunlavut Vitidsarn Pilih Introspeksi Diri
Dengan strategi yang lebih fleksibel, Kunlavut kini menjadi salah satu pemain yang sulit ditebak permainannya.
Perlu diketahui, hanya sedikit pemain tunggal putra yang bisa memenangi Kejuaraan Dunia lebih dari satu kali.
Jika mempertahankan gelar juara dunia tahun ini, Kunlavut bisa masuk dalam grup elit yang dihuni para legenda tunggal putra.
Grup elit itu berisi nama-nama seperti Yang Yang dari China (1987, 1989), Lin Dan (2006, 2007, 2009 dan 2011, 2013), Chen Long (2014, 2015) dan Kento Momota dari Jepang (2018, 2019).
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.