Jumat, 3 Oktober 2025

Bulu Tangkis

Sadar Beban Berat Jadi Tunggal Putra Ranking 1 Dunia, Kunlavut Vitidsarn Pilih Introspeksi Diri

Kunlavut menyadari soal adanya beban yang ia rasakan seusai menyandang status ranking satu dunia.

MADS CLAUS RASMUSSEN / RITZAU SCANPIX / AFP
KUNLAVUT VITIDSARN - Kunlavut Vitidsarn berpose dengan medalinya usai pertandingan final tunggal putra Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF di Kopenhagen, Denmark, pada 27 Agustus 2023. Kunlavut menyadari soal adanya beban yang ia rasakan seusai menyandang status ranking satu dunia. (Arsip) 

TRIBUNNEWS.COM - Pubulu tangkis tunggal putra Thailand, Kunlavut Vitidsarn, menyadari soal adanya beban yang ia rasakan seusai menyandang status ranking satu dunia.

Apalagi tepat setelah menduduki ranking satu dunia, Kunlavut malah gagal di Indonesia Open 2025.

Seusai meraih tiga gelar beruntun yakni Badminton Asia Championship 2025, Thailand Open 2025, dan Singapore Open 2025, tren juara Kunlavut terhenti.

Kunlavut hanya mempu finis sebagai semifinalis Indonesia Open 2025 yang digelar di Istora Senayan pekan lalu.

Pemain berusia 24 tahun itu kalah dari wakil Taiwan, Chou Tien Chen, 16-21, 21-23.

Dikutip dari laman resmi BWF, Kunlavut menilai jika penampilannya belum mencerminkan sebagai pemain ranking satu dunia.

Baca juga: Komentar Kunlavut Vitidsarn setelah Dipastikan Duduki Ranking 1 Dunia Tunggal Putra

Kunlavut Vitidsarn dari Thailand bertanding pada pertandingan tunggal semifinal putra melawan Prannoy HS dari India (tak terlihat) pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF di Kopenhagen, Denmark, pada 26 Agustus 2023.
KUNLAVUT VITIDSARN - Kunlavut Vitidsarn dari Thailand bertanding pada pertandingan tunggal semifinal putra melawan Prannoy HS dari India (tak terlihat) pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF di Kopenhagen, Denmark, pada 26 Agustus 2023. Kunlavut menyadari soal adanya beban yang ia rasakan seusai menyandang status ranking satu dunia. (MADS CLAUS RASMUSSEN / RITZAU SCANPIX / AFP) (Arsip)

Kunlavut akan terus belajar.

"Saya harus terus belajar."

"Saya pemain nomor satu dunia, tetapi performa saya belum mencerminkan selayaknya nomor satu," kata Kunlavut.

Lebih lanjut, Kunlavut menyadari soal levelnya saat ini yang mampu menduduki ranking satu dunia.

Ada perasaan bangga dalam dirinya.

Kunlavut sadar akan adanya tekanan, maka dari itu ia memilih untuk instropeksi diri serta tak boleh cepat puas.

Baca juga: Update Ranking BWF 2025: Jojo Naik 1 Tingkat, Gregoria Turun, Apriyani/Febi Tembus 100 Besar

"Melihat semua pemain yang pernah ada di sana, saya bangga pada diri saya sendiri."

"Namun, tentu saja, saya ingin terus meningkatkan diri."

"Menjadi pemain nomor satu pasti ada tekanan, tetapi itu bagus karena memberi saya motivasi tambahan untuk memenangkan turnamen yang saya ikuti," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved