Peduli Sesama Mantan Atlet, Legenda Bulutangkis Indonesia Bersiap Gelar Pertandingan Amal

Peduli Sesama Mantan Atlet, Legenda Bulutangkis Indonesia Bersiap Gelar Pertandingan Charity
 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesian Olympians Association (IOA) atau Asosiasi Olimpiade Indonesia bersiap menggelar pertandingan charity yang diadakan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta pada 22 Juli 2025.

Dalam ajang yang didukung penuh oleh OPPO dan Inaspro ini akan menyajikan penampilan dari legenda pebulutangkis Indonesia yang sukses meraih medali emas Olimpiade.

Delapan legenda pebulutangkis tersebut, yakni Susy Susanti, Alan Budikusuma, Ricky Subagja, Candra Wijaya, Taufik Hidayat, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad dan Apriyani Rahayu.

“Sebenernya ini tadinya ide pribadi ya terus juga akhirnya kita punya juga, Olympian kan punya IOA, punya asosiasinya. Kemudian Mbak Yayuk (Basuki) ngebuka lah, ingin apa sih yang kita bisa berbuat gitu,” cerita Taufik Hidayat dalam konferensi pers di Kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (25/6/2025).

“Memang pemerintah mensupport tapi kan gak bisa, yang belum maksimal. Jadi kami harus collab dengan ya swasta. Akhirnya saya mencari siapa sih yang bisa sejalah, sepehamanan dan akhirnya ada OPPO. Mereka mau suport dari awal sampai ke acara utama di tanggal 22,” terangnya.

Setelah mendapatkan ide, Taufik pun langsung berkomunikasi dengan para legenda pebulutangkis lainnya.

Mereka pun setuju dengan kegiatan yang memang bertujuan untuk charity ini.

Nantinya donasi yang terkumpul pada ajang tersebut akan diberikan kepada mantan atlet Indonesia di berbagai cabang olahraga.

Tak hanya itu, pria yang juga menjabat sebagai Wamenpora tersebut juga telah meminta izin kepada Menpora Dito Ariotedjo.

Taufik menegaskan bahwa ajang amal ini tidak menggunakan anggaran pemerintah. Seluruh kegiatan di support oleh pihak swasta.

“Kemudian saya bicara dengan semua legend tadi kan ada Susi, Alan sampai ke Butet. Mereka siap mensupport dan saya bilang ini judulnya kita charity lah Charity. Saya berharap mereka mau dan harus mau, wajib gitu kan karena kita yang paling bersyukur,” ujar Taufik.

“Saya juga lapor ke Pak Menteri, Pak mohon izin, saya bilang saya ngadain acara ini dan mohon doa dan support-nya aja. Ini totally tidak ada (anggaran) dari pemerintah cuma minta dukungannya saja. Acara ini mudah-mudahan karena ini bukan yang pertama dan terakhir dan kedepan ada lagi pihak-pihak swasta atau sponsor yang lain memang untuk mensupport acara-acara seperti ini,” katanya.