Voli
Pola Red Sparks Juara Liga Voli Korea Terbaca, Megawati Bisa Latihan Angkat Trofi Sejak Sekarang
Megawati perlu latihan angkat trofi biar tak kaget, Red Sparks selalu juara saat lolos ke grand final Liga Voli Korea.
TRIBUNNEWS.COM - Fakta menarik dihasilkan Megawati Hangestri Pertiwi dan Daejeon JungKwanJang Red Sparks setelah lolos ke grand final Liga Voli Putri Korea 2024/2025.
Kepastian Red Sparks berlaga di final dan berhak menantang Pink Spiders, diperoleh setelah menyingkirkan sang juara bertahan, Hyundai Hillstate dengan agregat akhir 2-1 di Suwon Gymnasium, Sabtu (29/3/2025).
Grand final Liga Voli Korea 2024/2025 menggunakan sistem best of five, di mana tim yang memenangkan 3 laga lebih dulu, dinyatakan keluar sebagai juara.
Menjungkapkan Pink Spiders jelas tak akan mudah. Tim identik warna jambon itu menjadi yang tersukses di sepanjang sejarah Liga Voli Putri Korea.

Belum lagi ini menjadi musim penutup Kim Yeon-koung, yang beberapa waktu lalu mengumumkan pensiunnya dari olahraga bola voli.
Hal ini secara tidak langsung menjadi 'doping' bagi skuat asuhan Marcello Abbondanza untuk tampil lebih dari 100 persen demi memberikan kado manis sebagai perpisahan dengan Kim Yeon-koung, yang juga dijuluki sebagai Ratu Voli Korea.
Tapi perlu diingat, ada rapor menarik menyoal langkah Megawati dan Red Sparks ke final.
Pertama, jika Red Sparks juara, maka Megawati Hangestri menjadi pevoli pertama Indonesia yang sukses kampiun di Liga Voli Korea.
Kedua, Megatron, julukan Megawati, juga akan dinisbatkan sebagai pevoli ASEAN kedua juara V-League Women Korea Volleyball, setelah Wipawee Srithong (Thailand) bersama Hyundai Hillstate musim lalu.
Dan yang paling mengagumkan, Megawati akan membantu catatan sensasional Red Sparks setiap kali berlaga di final.
Baca juga: Red Sparks ke Final Voli Korea Diwarnai Rasa Syukur Senior Megawati sebagai Pemain Baru
Sekadar informasi, klub Merah Hitam ini sejak kali pertama liga voli divisi putri Korea digulirkan, tiga kali menyandang status sebagai juara.
Juara pertama diraih Red Sparks pada musim 2005, kemudian 2009/2010, dan terakhir 2011/2012. Dari ketiga momen juara tersebut, Red Sparks kala itu masih bernama Daejeon KGC.
Hebatnya, statistik menunjukkan bahwa Red Sparks selalu menjadi juara jika mereka lolos ke grand final.
Hal itu terbukti dari tiga gelar juara yang diraih. Ketiga musim itu menempatkan tim asal Kota Daejeon sebagai finalis, dan sukses mengonversikan menjadi trofi juara pada akhir musim.
Selebihnya, Red Sparks tidak pernah melenggang ke partai puncak. Dan setelah 13 tahun sejak terakhir kali mereka ke final lalu menjadi juara, Red Sparks pada musim ini kembali menatap asa yang sama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.