Senin, 6 Oktober 2025

SEA Games 2025

Efisiensi Anggaran, Pengprov Wushu DKI Jakarta Tetap Siapkan Fisik Atlet Buat SEA Games 2025

Di pelatnas wushu menuju SEA Games Thailand 2025 terdapat lima atlet wushu asal DKI Jakarta.

Dok. PBWI
PELATNAS WUSHU - Suasana pelatihan nasional (Pelatnas) cabang olahraga wushu di Gedung GBK Arena Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu. Meski ada efisiensi anggaran, Cabor Wushu tetap menyiapkan fisik atlet untuk menyambut SEA Games 2025 di Thailand. 

Efisiensi Anggaran, Pengprov Wushu DKI Jakarta Tetap Siapkan Fisik Atlet Buat SEA Games 2025

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Efisiensi anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyebabkan beberapa cabang olahraga (Cabor) termasuk wushu menghentikan program latihan pelatihan nasional (Pelatnas) menuju SEA Games Thailand 2025. 

Namun, Gunawan Tjokro yang kembali terpilih sebagai Ketua Pengurus provinsi (Pengprov) Wushu DKI Jakarta periode 2025-2029 dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) Wushu DKI Jakarta di Sasana Rajawali Sakti Pluit Jakarta Utara, Rabu (26/2/2025), tidak khawatir.

Dia berkomitmen untuk tetap menyiapkan atlet Pelatnas asal DKI Jakarta sampai program pelatnas kembali berjalan. 

"Kami memahami adanya efisiensi anggaran Kemenpora berdampak terhadap terhentinya program pelatnas. Khusus untuk atlet pelatnas asal DKI Jakarta tidak boleh berhenti menjalankan program latihan karena akan menurunkan kondisi fisiknya. Makanya, saya akan tetap mempersiapkan mereka sehingga siap tampil membela Merah Putih di ajang SEA Games Thailand 2025 nanti," tegas Gunawan Tjokro yang di periode pertama kepengurusannya telah berhasil melahirkan atlet berprestasi dunia seperti Edgar Xavier Marvelo dan Agni Agustine Dimonim. 

Di pelatnas wushu menuju SEA Games Thailand 2025 terdapat lima atlet wushu asal DKI Jakarta.

Mereka adalah Edgar Xavier Marvelo, Agni Agustine Dimonim, Patricia Geraldine, Andrea Simon, dan  Eugenia Diva Widodo. 

Keinginan Gunawan Tjokro untuk tetap menjalankan program latihan bagi atlet pelatnas wushu DKI Jakarta itu ternyata sejalan dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah. 

"Saya tidak ingin atlet pelatnas wushu DKI Jakarta berhenti menjalankan program latihan karena efisiensi anggaran Kemenpora tersebut. Mereka harus tetap berlatih karena DKI Jakarta itu sasaran prestasinya bukan lagi nasional tetapi single even atau multi event internasional. Kita punya anggaran untuk itu. Jadi, silahakan koordinasi," kata Andi Yansyah di hadapan Sekjen PB WI Ngatino dan Wakil Ketua KONI DKI Jakarta Gede Sarjana yang hadir dalam Musprov Wushu DKI Jakarta itu. 

"Pengprov Wushu DKI Jakarta memberikan apresiasi atas perhatian dari Kadispora Provinsi DKI Jakarta. Dan, kita akan segera melakukan koordinasi untuk menjalankan program latihan kelima atlet wushu pelatnas asal DKI Jakarta," katanya. 

Terkait adanya efisiensi anggaran tersebut, Gunawan Tjokro juga mengusulkan agar Kemenpora bisa mengusahakan tempat latihan pelatnas yang selama ini digunakan Cabor Wushu, GBK Arena, untuk bisa digunakan secara gratis. 

"Penekanan biaya pelatnas bisa dilakukan salah satunya yakn pihak Kemenpora bisa melobi tempat latihan pelatnas di GBK itu gratis. Biaya sewa tempat latihan itu cukup tinggi," usulnya. 

Ketika disinggung program Pengprov Wushu DKI Jakarta ke depan, Gunawan Tjokro menjelaskan akan memenuhi permintaan Sekjen PB WI Ngatino yang dalam sambutannya meminta DKI harus punya wasit bersertifikat international dan pembibitan serta pembinaan atlet sanda perlu dipercepat. 

"Ini satu masukan yang baik dan Pengprov Wushu DKI Jakarta siap menjalankannya," kata Gunawan Tjokro yang sedang menjalani pendidikan untuk meraih gelar Doktor di Universitas Negeri Semarang (UNES). 

Dia juga menyebut prestasi wushu Indonesia mengalami kemajuan pesat sejak Ketua Umum PB WI dijabat Airlangga Hartarto.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved