Kamis, 2 Oktober 2025

Fully Aswar Ceritakan Pentingnya Menanamkan Attitude dan Jiwa Sportivitas pada Atlet

Menurut Fully kegagalan akan membuat mental atlet terlatih sehingga terus ingin memberikan penampilan yang terbaiknya.

Tribunnews/Abdul Majid
Ketua Umum Pengurus Pusat Indonesia Jetsport Boating Association (IJBA), Fully Aswar (tengah)  saat menjadi pembicara dalam talkshow bertajuk Growth Mindset in Sport Career yang diadakan NOC Indonesia di Kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (17/12/2024). 

Fully Aswar Ceritakan Pentingnya Menanamkan Attitude dan Jiwa Sportivitas pada Atlet

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Pusat Indonesia Jetsport Boating Association (IJBA), Fully Aswar turut menjadi pembicara dalam talkshow bertajuk Growth Mindset in Sport Career yang diadakan NOC Indonesia di Kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Fully mengatakan pembiasaan kegagalan kepada atlet adalah yang baik untuk menempa mental.

Hal itu juga ia terapkan kepada dua anaknya, Aero Sutan Aswar dan Aqsa Sutan Aswar yang kini menjadi atlet andalan jetski Indonesia.

“Kegagalan bagi saya adalah sebagai trigger untuk bertanggung jawab. Memang tidak mudah, saya sebagai orang tua harus mendidik,” kata Fully Aswar.

“Benar-benar saya tanamkan rasa kegagalan. Saya juga pernah kasih dia yang baik, yang bagus tapi saya kasih yang jelek juga untuk dia merasa gagal. Mungkin awal dia masih marah tapi lama-lama dia bisa terima. Nah hal itu saya tanamkan ke mereka,” sambungnya.

Menurut Fully kegagalan akan membuat mental atlet terlatih sehingga terus ingin memberikan penampilan yang terbaiknya.

Selain itu ada dua hal lainnya yang juga harus dimiliki para atlet, yakni attitude dan sportivitas.

“Kepada semua apapun yang dibuat tapi attitude itu penting. Jadi kita juga harus respect sama semua orang. Kita tidak boleh sembarang ngomong juga, kebetulan di Jetski ini kita ada aturan itu. Jadi ngomong ucapan yang tidak baik itu langsung keluar dari arena, itu kita ada aturan itu. Jadi kita tanamkan sejak kecil,”ucap Fully.

Untuk sportivitas, Fully juga mengajarkan kepada Aero dan Aqsa.

Bahkan hal ini terjadi dalam moment penting dalam sebuah kejuaraan.

“Ini terjadi pada saat kejuaraan dunia. Kebetulan nomor 1 nya itu dari negara Kuwait. Aksa itu kedua. Tapi kita punya chance untuk jadi juara. Lalu yang dari Kuwait ini ada yang rusak (mesinnya) terus tidak ada yang punya barang itu. Mereka tanya siapa yang punya barang ini. Hanya tim Indonesia yang punya,” cerita Fully.

“Saya pinjamkan kepada pembalap tersebut. Lalu Aero tanya, kenapa dikasih? Kan kita pasti menang. Saya ceritakan pengalaman saya waktu balapan terus hanya karena busi. Pinjem sama orang tidak ada yang kasih kecewanya setengah mampus. Saya tidak ikut balap pada saat itu. Hanya gara-gara busi,” lanjutnya.

“Saya bilang ayo bro. Jangan kecewain orang. Kalau kita menang, kita menang karena kita menang jadi bukan karena orang ada masalah,” terang Fully yang disambut tepuk tangan meriah dar para tamu undangan.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved