Selasa, 7 Oktober 2025

Olimpiade Paris 2024

3 Drama Olimpiade Paris 2024 Cabor Badminton: Blunder BWF hingga Mundurnya Jagoan Denmark

Tiga drama tersaji di cabor badminton sebelum gelaran Olimpiade Paris 2024 dimulai, mulai blunder BWF hingga mundurnya jagoan Denmark.

DOK. BWF
3 Drama Olimpiade Paris 2024 Cabor Badminton: Blunder BWF hingga Mundurnya Jagoan Denmark - Logo BWF . 

TRIBUNNEWS.COM - Tiga drama mewarnai cabang olahraga (cabor) badminton jelang perhelatan Olimpiade Paris 2024.

Blunder BWF yang melakukan kesalahan dalam penghitungan poin berbuntut panjang. Sebab imbas besalahan BWF dinilai sangat merugikan bagi wakil dari kontingen lain.

Efek kesalahan yang dilakukan BWF juga berimbas pada drawing khususnya di sektor ganda putra. Namun ada drawing dari sektor lain yang juga dinilai tidak masuk akal.

Terbaru, ada kabar tak sedap dari jagoan Denmark di sektor ganda campuran yang harus mengubur mimpinya untuk main di Olimpiade Paris 2024.

Lantas, apa saja 3 drama yang menjadi huru-hara badminton Olimpiade Paris 2024? Berikut pembahasannya.

Pasangan ganda putra Prancis, Ronan Labar/Lucas CorveeĀ 
Pasangan ganda putra Prancis, Ronan Labar/Lucas Corvee  (Instagram resmi @lucas_corvee)

1. Blunder BWF

Geger blunder BWF terendus ketika rilis daftar pemain yang lolos via kualifikasi Olimpiade Paris 2024.

Ukuran kelolosan wakil-wakil dari kontingen manapun ke Olimpiade dihitung dari perolehan poin.

Adapun perolehan poin yang didapat ini dikalkulasikan mulai dari waktu yang sudah ditentukan oleh BWF.

Durasi waktu yang ditentukan oleh BWF adalah mulai dari 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024.

Update penghitungan poin kualifkasi Olimpiade dirilis setiap minggunya.

Ketika BWF mengumumkan penghitungan poin final, ada kesalahan di sektor ganda putra.

Ronan Labar/Lucas Corvee (Prancis) pada rilisan awal menunjukkan bahwa keduanya lolos.

Tepat setelah rilisan, ramai diperbincangkan bahwa Labar/Corvee seharusnya tidak lolos.

Baca juga: Daftar Peraih Medali Emas Olimpiade Badminton dari Indonesia, Ganda Putra Paling Banyak

Setelah direvisi, BWF akhirnya memutuskan bahwa Toma Junior Popov/Christo Popov yang berhak.

Akan tetapi Labar/Corvee mengajukan banding hingga kepada Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) atas keteledoran yang dilakukan oleh BWF.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved