Bagaimana Mencegah Kematian Mendadak pada Atlet? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Jantung
dr. Utojo Lubiantoro, mengatakan jika kematian mendadak pada atlet atau manusia pada umumnya tentu tidak lepas dari faktor penyebabnya.
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Bagaimana Mencegah Kematian Mendadak pada Atlet? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Jantung
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kematian mendadak menjadi momok menakutkan, tak terkecuali bagi para atlet.
Kasus kematian mendadak pada atlet pun kerap ditemui di seluruh belahan dunia, termasuk di tanah air.
Dokter spesialis jantung, dr. Utojo Lubiantoro, mengatakan jika kematian mendadak pada atlet atau manusia pada umumnya tentu tidak lepas dari faktor penyebabnya.
"Cukup banyak atlet ya, di seluruh dunia ini mungkin puluhan ribu atlet yang meninggal mendadak, ini betul masalah di jantung," kata dr Utojo, usai mengisi seminar di kawasan Jakarta Utara, Sabtu (8/6/2024).
dr Utojo mengatakan jika ada dua penyebab yang kerap ditemui ketika seorang atlet terkena serangan jantung.
Penyebab yang sering ditemui adalah kardiomiopati hipertrofik dan gangguan aritmia.
"Paling sering dua kelainan jantung yang menyebabkan atlet itu meninggal dunia, yang pertama itu kardiomiopati hipertrofik, jadi otot jantungnya tebal," ujar dr Utojo.
"Yang kedua itu gangguan aritmia, itu genetik, brugada syndrome, WPW (Wolff–Parkinson–White) Syndrome," sambungnys.
Diluar dua hal tersebut, faktor yang bisa menjadi penyebab serangan jantung atau kematian mendadak adalah kondisi badan.
Mulai dari kadar gula darah, kolesterol, maupun kebiasaan buruk seperti merokok.
Dokter yang bertugas di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading itu pun menyarankan atlet untuk melakukan medical check up (MCU) agar terhindar dari hal diatas.
"Kami menyarankan untuk medical check up, medical check up ini kami melihat faktor risikonya, background-nya akan terlihat," ujar dr Utojo.
"Apakah ada diabetes, hipertensi, perokok, atau ada faktor genetik. Sehingga kami bisa mengarahkan ke arah jantung, otak, ginjal, aorta atau paru-parunya," jelasnya.
15 Petinju Indonesia Terbang ke Vietnam, Target Emas SEA Games: Siapa Saja yang Masuk Skuad? |
![]() |
---|
Jesita Putri Miantoro Resmi Gantung Raket di Usia 23 Tahun |
![]() |
---|
Malam Tasyakuran Bintang Jasa Nararya: Atlet Difabel Indonesia Rayakan Dedikasi Senny Marbun |
![]() |
---|
Pemerintah Naturalisasi 4 Atlet Rusia, Resmi Jadi WNI untuk Perkuat Timnas Hoki Es di SEA Games 2025 |
![]() |
---|
Sederet Atlet Tanah Air Soroti Demo di Indonesia, Apriyani & Rizky Ridho Gaungkan Saling Jaga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.