Voli
Seperti Sindiran Rivan Nurmulki, Kapten Voli Thailand Singgung Federasi setelah Lihat Jepang Juara
Kapten Timnas voli putra Thailand yang berlaga di AVC Challenge Cup 2023, Kissada Nilsawai seperti Rivan Nurmulki yang pernah menyindir federasi voli
TRIBUNNEWS.COM - Kapten Timnas voli putra Thailand yang berlaga di AVC Challenge Cup 2023, Kissada Nilsawai memberikan pernyataan terhadap nasib tim nasionalnya berkiprah di dunia bola voli.
Kissada Nilsawai menyinggung kemajuan tim voli Thailand.
Ia ingin Timnas Voli Thailand maju seperti tim voli Jepang.
Hal tersebut ia ungkapkan setelah melihat Jepang keluar sebagai juara AVC Championship 2023.
Baca juga: Template Alasan Coret Rivan Nurmulki dari Skuad Asian Games 2023, Nizar Zulfikar Korban Pertama
Pada laga yang digelar di Al Ghadir Urmia, Iran pada Sabtu (26/8/2023) malam, Yuki Ishikawa cs menghabisi Iran dengan skor 3-0 (25-20, 25-18, 25-18).
Middle Blocker yang mengantar Thailand menjuarai AVC Challenge Cup 2023 ini pun menyebut, Jepang tampil gemilang di setiap set.
Baca juga: Daftar 12 Pemain Timnas Voli Putra Indonesia di Asian Games 2023, 2 Dicoret setelah Rivan Nurmulki
Selain itu, Kissada Nilsawai juga kagum dengan pembinaan atlet voli di Negeri Sakura.
Bahkan menurutnya tak hanya voli, sistem olahraga Jepang dikenal bagus.
Kissada Nilsawai mengungkapkan, perintisan atlet voli sejak dini membuat Timnas Voli Jepang mampu berbicara di dunia.
Terakhir menjadi juara ketiga VNL, Kejuaraan Voli Internasional bertajuk Liga Voli Bangsa-Bangsa yang bergengsi.
Prediksi Kissada Nilsawai, Jepang bakal mampu menghebohkan Olimpiade 2024 dan tampil menarik.

“Bola voli Jepang sangat bagus di setiap set.
Sistem olahraga yang bagus untuk setiap cabang olahraga di negaranya, kedua yakni juara 3 VNL dalam 46 tahun terakhir program kelas dunia. '
Itu membuat saya merasa bahwa tim lain di Olimpiade 2024 seharusnya benar-benar menarik.
Kapan bola voli kita sampai di sana?" ungkap Kissada Nilsawai dikutip dari thairath
Lantas pernyataan Kissada Nilsawai tersebut mengingatkan akan kritik yang dilontarkan Rivan Nurmulki kepada federasi bola voli Indonesia, yakni PBVSI.
Pernah diberitakan, opposite andalan Timnas Voli Putra Indonesia ini pernah menggemparkan voli mania Indonesia berkat kritikannya.
Rivan Nurmulki, memberikan ucapan terima kasih kepada netizen +62, khususnya volimania Tanah Air atas kritik yang diberikan.
Kritik yang dimaksud oleh Rivan Nurmulki ialah agar Federasi Bola Voli Indonesia (PBVSI) sadar pentingnya mengirim Timnas voli Indonesia berlaga ke berbagai ajang Internasional.
Hasilnya, kini Timnas voli Indonesia baik kategori putra dan putri memiliki ranking di FIVB. Sebelumnya Timnas voli putra dan putri Indonesia berada di luar ranking 80 dunia FIVB.
Baca juga: Daftar Juara Voli Asian Games Sepanjang Sejarah, Timnas Indonesia dan Rivan Nurmulki cs Jago Kandang
Hal ini berimbas kepada sulitnya dideteksi berada di posisi berapa Timnas voli Indonesia pada ranking FIVB.

Kini, PBVSI mulai melek akan pentingnya, menurut Rivan, mengirim wakil ke berbagai ajang Internasional. Entah itu di lingkup Asia Tenggara atau level yang lebih tinggi.
Sebagai salah satu contoh ialah saat Timnas voli Indonesia berlaga di AVC Challenge Cup 2023.
Meski belum bisa menorehkan hasil maksimal berupa gelar juara, namun ada sejumlah sisi positif yang diukir oleh Timnas voli Indonesia.
Selain bisa mendapatkan pelajaran dengan bersaing melawan para pevoli elite dunia, juga dapat mengetahui seberapa kuat peta kekuatan tim voli Tanah Air.
Terbukti Timnas voli Indonesia kini berada di peringkat 68 untuk sektor putra, dan posisi 58 di kategori putri.
Rivan Nurmulki pun memandang kepekaan PBVSI mengirim tim Indonesia berlaga di berbagai ajang Internasional tak lepas dari peran berupa kritik dari netizen Tanah Air.
"Setiap kompetisi alasan tidak ada dana, gimana mau berkembang anak bangsa," tulis Rivan Nurmulki dalam unggahan di instastory-nya yang dibubuhi emoji tertawa, Minggu (30/7/2023) malam WIB
"Sekarang Alhamdulillah, sering ikut event, tapi baru-baru ini aja. Mungkin karena panas denger komentarnya netizen," sambung Rivan yang juga menggaungkan hashtag #powerofnetijen.
Jika merujuk kepada Timnas voli putra Indonesia, terakhir kali mereka berlaga di event Internasional ialah edisi 2018.
Saat itu skuad yang digawangi Rivan Nurmulki, Rendy Tamamilang hingga Nizar Zulfikar berlaga di Asian Games.
Praktis setelah event itu, Timnas voli Indonesia hanya berpartisipasi di SEA Games yang penyelenggaraannya dua tahun sekali.
Kini dengan kualitas Timnas voli Indonesia yang bisa berbicara banyak di level Asia, diharapkan oleh Rivan menjadi kaca benggala agar PBVSI lebih perhatian terhadap event Internasional.
Harapannya, Timnas voli Indonesia yang kini terus berbenah dengan melakukan regenerasi, terus melanjutkan tren positif itu.

Bahkan secara terang-terangan Rivan meminta PBVSI untuk menjadikan tim-tim yang perkembangan bola volinya jauh lebih baik dari Indonesia.
Di antaranya Jepang dan Thailand.
Kedua negara ini bahkan menempatkan tim volinya di kejuaraan dunia sekaliber Volleyball Nations League (VNL).
PBVSI mendapatkan juga tak luput dari kritik keras yang dilayangkan oleh Rivan.
Pevoli yang pernah membela tim Liga Jepang VC Nagano Tridents ini meminta para pengurus agar lebih cermat dalam mengambil keputusan.
"Negara lain banyak yang mengandalkan sponsor untuk kemajuan olahraga. Nah kalau enggak bisa dapat sponsor yo enggak usah jadi pengurus to ya," sambung Rivan.
Kritik yang disampaikan Rivan ini juga dibubuhi sebuah artikel yang menuliskan judul "Voli Indonesia Tak Punya Ranking Dunia Karena Tak Pernah Ikut Kompetisi".
Kini, Rivan Nurmulki bersiap membela Timnas Indonesia yang akan berjibaku di kejuaraan Asian Sr Volleyball Championship Agustus mendatang.
Di sisi lain, Timnas voli putra Indonesia juga berlaga di Asian Games 2023, China pada September mendatang.
Jawaban PBVSI
Mendapatkan kritikan tajam dari pevoli terbaik Indonesia kini, PBVSI melalui Loudry Maspaitella selaku manajer Timnas voli Indonesia memberikan respons.
Baca juga: Rivan Nurmulki Kirim Pesan Terima Kasih ke Netizen +62, PBVSI Dapat Surat Cinta
Pria yang juga legenda setter Tanah Air itu mempertanyakan kritik dari Rivan Nurmulki diperuntukkan untuk medio yang mana.
Pasalnya sepanjang tahun 2023, Timnas voli Indonesia, khususnya putra sudah sepeti lagu "Bang Toyib" yang tak pulang-pulang.
Diartikan oleh Loudry, Timnas voli Indonesia mulai aktif mengirimkan kontingennya berlaga di berbagai kejuaraan Internasional. Mulai SEA Games, AVC level timnas maupun klub.
Merupakan hal yang aneh bagi Loudry jika kemudian sasaran kritik Rivan ditujukan untuk musim 2023. Namun jika hal itu diberikan untuk edisi sebelumnya, maka PBVSI sudah semestinya menerima.
Diakui atau tidak, Indonesia memang vakum cukup lama dari ajang Internasional, bahkan sejak 2019 hingga 2022.
Baru kemudian di tahun ini, Timnas voli Indonesia bergeliat membenahi diri untuk berlaga di berbagai kompetisi Internasional.
"Kalau isi kritikannya PBVSI jarang mengirim (timnas ke luar negeri), dan dilontarkan tahun ini itu aneh," kata Loudry menjelaskan, seperti yang dikutip dari BolaSport.
"Kalau tahun lalu, iya benar, soalnya habis SEA Games 2021 kita vakum tuh, baru ketemu lagi SEA Games 2023," imbuhnya.
Buah dari aktifnya PBVSI mengirim kontingen membuat Timnas voli Indonesia perlahan menunjukkan kualitas permainan. Termasuk berhasil membehani ranking mereka di FIVB.
Belum lagi berbagai ajang-ajang bergengsi ke depannya juga masih akan diikuti oleh Timnas voli Indonesia seperti Asian Games dan AVC Sr Volleyball Championship 2023.
"Tapi pasca-SEA Games 2023, itu kalender AVC kami ikutin semua lhoo," kata Loudry menjelaskan.
"Mulai dari AVC Challenge, Kejuaraan Asia, Asian Games, dan kejuaraan tidak resminya AVC, SEA V League, kita ikutin dua-duanya."
Padatnya agenda pada tahun ini membuat pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Binpres PP PBVSI, sudah seperti 'Bang Toyib'.

Loudry merasa kritikan Rivan itu dilontarkan dalam momen yang kurang tepat lantaran timnas Indonesia mulai tampil lagi di pentas internasional.
"Kalau materi kritikannya, PBVSI biasa saja, momen (mengutarakan) kritikannya yang kurang pas," kata Loudry.
"Kami bingung, kami dikritik saat sudah bergerak maju, tapi kalau tahun lalu kami terima karena benar, saya salah satu pendukung itu."
"Karena ada beberapa kejuaraan yang sudah kami create, tapi batal tahun lalu."
"Tapi kalau tahun ini, sudah hampir jadi Bang Toyib saya karena jarang pulang ke rumah," pungkas Loudry.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Giri)(BolaSport/Agung Kurniawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.