Rabu, 1 Oktober 2025

Tampil Kompetitif di ISSOM Sentul, David Djaja Berkibar di Dunia Balap Mobil Nasional

Berangkat dari pengalaman membalap di 2020, David Djadja bersama tim kemudian berbenah dan di ISSOM 2021 dia bisa mengikuti seluruh seri yang digelar.

HandOut/Istimewa
Pebalap muda nasional, David Djaja yang berkiprah di ajang di Indonesian Sentul Series Of Motorsport (ISSOM). 

David kemudian memutuskan untuk turun di kelas ITCR 1.500.

“Kelas ini jadi salah satu kelas yang bisa dibilang paling kompetitif di Indonesia. Karena di kelas ini biasanya menggunakan mobil-mobil baru, seperti Honda Jazz, Honda City Hatchback, dengan spesifikasi standar. Yang dirubah itu hanya suspensi,” papar David.

David mengungkapkan alasannya turun di kelas ITCR 1.500, lantaran persaingannya itu tentu kompetitif dan juga tidak mengeluarkan cost yang terlalu besar.

“Mostly standar-lah, sesama mobil peserta. Semua power-power nya mirip. Karena mesin standar, dan tergolong lebih saving cost daripada Estilo yang full modifikasi,” katanya.

Kiprah David Djaja di ISSOM pun berbuah manis, di mana Ia sukses keluar sebagai juara nasional tahun 2022. David pun diganjar penghargaan IMI Awards 2021 & 2022 untuk Juara Nasional Balap Mobil Kategori -  Sesi 2 : Balap Mobil - ITCR 1500CC - Non Seeded.

Pencapaian itu tak lepas dari kepiawaan David untuk menaklukkan Kelas Non Seeded di musim balap 2022. Bahkan ketika balap bergulir, David berhasil mengungguli Seeded A dan B ketika balapan berlangsung. 

“Balapnya bareng Seeded A dan B dan mostly selama musim balap 2022 saya ada di depan Seeded B dan berada di belakang Seeded A,” cerita David.

Pada musim balap lalu David dengan Honda Jazz berkelir kuning andalannya harus bersaing dengan Honda City Hatchback yang notabene punya tenaga lebih besar dibandingkan Jazz.

Honda Jazz Loyo di Balapan

“Dibandingkan City Hatchback, Honda Jazz itu tenaganya sangat kurang. Jadi untuk mengejar ketertinggalan mau enggak mau harus belok maksimal meskipun power-nya kurang. Hal tersebut menguji dan membangun skill saya,” jelas David.

Sejalan dengan prestasinya di dunia balap, David pun berencana untuk mengejar prestasi di dunia studi-nya. Yuph, David berencana untuk berkuliah di Australia. 

Pun begitu tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap berkiprah dan berprestasi di dunia balap Tanah Air. Meski kondisi saat ini, David terhambat karena kondisi yang mewajibkannya bersama dengan tim harus membangun Honda City Hatchback.

“Tahun ini saya enggak turun di kelas ITCR 1.500, kendalanya karena harus ‘bangun’ City Hatchback yang memakan biaya. Cost operasionalnya juga tentunya enggak sedikit,” kata David.

David menuturkan, saat ini dana yang dimilikinya saat ini dialihkan untuk biaya kuliahnya terlebih dahulu.

“Dananya saat ini dialihkan dulu untuk biaya kuliah saya,” David menjelaskan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved