Selasa, 7 Oktober 2025

MotoGP

Krisis Sepi Penonton Mengintai MotoGP 2023, Kebangkitan Marc Marquez Solusinya

Popularitas MotoGP 2023 terus menurun membuat bos Yamaha menilai hanya Marc Marquez saja yang bisa mengembalikan ketenaran kejuaraan dunia tersebut.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Fajar Nasucha
AFP/PATRICIA DE MELO MOREIRA
(Kiri ke Kanan) Pembalap Honda Spanyol Marc Marquez, Pembalap Ducati Gresini Italia Enea Bastianini, Pembalap Ducati Pramac Spanyol Jorge Martin dan Pembalap Honda Spanyol Pol Espargaro melakukan pemanasan menjelang balapan MotoGP selama Grand Prix Portugal di Sirkuit Internasional Algarve di Portimao pada 24 April 2022. (Photo by Patricia De Melo MOREIRA / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Hanya ada satu jalan keluar mengatasi krisis sepi penonton yang kini tengah mengintai kejuaraan dunia MotoGP 2023.

Menurut managing Director Yamaha, Lin Jarvis, kebangkitan Marc Marquez bisa menjadi solusi meredupnya pamor MotoGP 2023.

Kembalinya performa terbaik Marc Marquez merupakan jaminan daya pikat bagi pecinta ajang balap MotoGP untuk kembali memadati tribun penonton.

Baca juga: MotoGP 2023 - Francesco Bagnaia Langsung Waspadai 2 Murid Valentino Rossi Pasca Tes Sepang

Tidak bisa dipungkiri, ajang balap MotoGP perlahan mulai menurun tingkat popularitasnya. 

Berbagai faktor menjadi penyebab mengapa MotoGP 2023 kini tengah diintai masalah penurunan jumlah penonton yang langsung hadir ke lintasan balap.

Lin Jarvis sebenarnya merasa prihatin dengan kondisi kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia ini.

Pasalnya, setelah kepergian sang legenda yaitu Valentino Rossi, MotoGP menjadi kehilangan magisnya di kalangan penggemar.

Jarvis bersama Rossi berhasil menjadi magnet bagi para penggemar, sehingga menjadikan MotoGP sebagai tontonan yang sangat menarik.

Antonio Brufau (Kiri), CEO dan Chairman Repsol, melihat pembalap MotoGP Spanyol Tim Repsol Honda Marc Marquez (Kiri) dan Joan Mir menaiki motor RC213V baru mereka selama presentasi Tim Repsol Honda untuk musim Grand Prix Sepeda Motor 2023 mendatang, di Madrid pada 22 Februari 2023.
Pierre-Philippe Marcou / AFP
Antonio Brufau (Kiri), CEO dan Chairman Repsol, melihat pembalap MotoGP Spanyol Tim Repsol Honda Marc Marquez (Kiri) dan Joan Mir menaiki motor RC213V baru mereka selama presentasi Tim Repsol Honda untuk musim Grand Prix Sepeda Motor 2023 mendatang, di Madrid pada 22 Februari 2023. Pierre-Philippe Marcou / AFP (PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)

16 tahun bersama Yamaha, pembalap yang dijuluki The Doctor itu telah meraih empat gelar juara dunia.

Total sebanyak 56 kemenangan dan 142 podium berhasil dicatatkan oleh Rossi, sebelum akhirnya gantung helm pada akhir musim 2021.

Sejak saat itulah MotoGP mulai kehilangan pamornya, hal tersebut dibuktikan dengan menurunkan jumlah penonton yang hadir di pinggir lintasan

“Tidak ada keraguan bahwa Valentino Rossi memiliki daya tarik, sejarah, dan karisma yang unik ini. Dia adalah segalanya bagi MotoGP, dan ketidakhadiran Valentino pasti memiliki beberapa efek negatif pada Kejuaraan Dunia," buka Lin Jarvis, seperti yang dikutip dari laman Speedweek.

Selain pensiunnya Rossi dari kelas utama, Jarvis juga menilai absennya Marc Marquez dari jalur perebutan gelar juara dunia juga sangat berpengaruh.

Bukan menjadi rahasia lagi bahwa The Baby Alien dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan performa.

Pengoleksi delapan gelar juara dunia itu, lebih banyak berkutat dengan cedera yang dialaminya. Belum lagi pengembangan RC213V yang terkesan jalan di tempat menambah masalah abru.

"Namun faktor lain juga adalah absennya Marc Márquez, yang mengalami masalah fisik bersamaan dengan kepergian Valentino," terang bos Monster Energy Yamaha.

Lewat kacamata Lin Jarvis, pasaran MotoGP tak hanya seputar balapan saja. Namun jika rivalitas yang terbentuk antar pembalap.

Sebagai contoh ialah singgungan yang terjadi antara Valentino Rossi dengan Marc Marquez yang diawali pada insiden MotoGP Malaysia 2015 lalu.

"Jika kita mengingat kembali, tahun-tahun sebelumnya, dunia MotoGP adalah tentang Marc Márquez vs. Valentino Rossi."

"Marc (Marquez) juga merupakan fenomena. Dia adalah juara dunia delapan kali yang belum pernah bermain selama dua tahun," tegas Lin Jarvis.

Lebih lanjut, Jarvis menilai kurang diminatinya MotoGP juga akibat dari perubahan besar yang dilakukan oleh Formula 1.

“Jadi pertama ada faktor Valentino, kedua ada faktor Marc Marquez dan ketiga kalinya saya pikir Formula 1 telah melakukan pekerjaan yang sangat bagus selama beberapa tahun terakhir dan menghasilkan banyak minat. Mereka melakukan gebrakan fantastis," ucapnya.

Terakhir Lin Jarvis itu berharap Marquez bisa segera kembali ke puncak performanya, dan memanaskan jalur perebutan gelar juara dunia.

Dengan begitu maka ada kemungkinan besar pamor MotoGP akan kembali naik dan jadi tontonan yang dinantikan oleh para penggemar otomotif.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved