MotoGP
MotoGP 2023: Regulasi Jumlah Motor untuk Batasi Dominasi Ducati Undang Pro Kontra
Eks rider MotoGP, Jorge Martinez, mendesak Dorna untuk membuat kebijakan pembatasan jumlah motor di setiap pabrikan jelang MotoGP 2023.
"Keuntungan lain yang bisa dimiliki, semua pembalapnya bisa bersaing di grid depan, entah itu di sesi latihan (bebas) kualifikasi atau balapan. Ini jelas keuntungan mutlak," terang Jorge Martinez.
Tak sendirian, Jorge Lorenzo juga mengutarakan hal senada. Juara dunia MotoGP tiga kali ini menyebut dominasi Ducati akan bertahan 4-6 tahun ke depan.
"Saya melihat empat hingga enam tahun mendatang si Merah (Ducati) akan mendominasi lintasan," terang Lorenzo, dikutip dari Motosan.
Meski demikian, regulasi soal pembatasan jumlah motor dalam setiap tim masih wacana. Dan bahkan terkesan menimbulkan pro dan kontra.
Masalahnya, Ducati sendiri tak bisa menolak sebuah tim yang ingin bemitra dengannya. Mengingat keuntungan yang akan diperoleh.
Sebagai contoh adalah VR46, di mana sebelumnya tim milik Valentino Rossi ini dikabarkan akan bergabung dengan Yamaha.
Namun di tengah jalan VR46 memilih bergabung dengan Ducati lantaran pengembangan kuda besi yang jauh lebih baik.
Artinya, tidak mungkin sebuah tim tertarik dengan proyek pabrikan yang arah pengembangannya kocar-kacir.
RNF misalnya, mereka memilih meninggalkan Yamaha lantaran budget untuk pembayaran motor M1 yang dinilai mahal. Jeleknya lagi, set-up M1 juga tak benar-benar bagus jika dibandingkan dengan kuda besi Aprilia, RS-GP.
Tak heran jika kemudian tim yang dipimpin Datu Razlan Razali memilih berlabuh ke Aprilia dengan budget lebih murah namun memiliki motor yang lebih mumpuni.
(Tribunnews.com/Giri)