MotoGP
Sebelum MotoGP 2023 Dimulai, Jack Miller Nostalgia Pengalamannya Jadi Anak Rantau di Umur 15 Tahun
Jack Miller mengenang kembali bagaimana kariernya menjadi seorang pembalap profesional di ajang MotoGP. Pernah jadi anak rantau di umur 16 tahun.
TRIBUNNEWS.COM - Jack Miller tengah mencari peruntungannya bersama KTM untuk MotoGP 2023 setelah memutuskan cabut dari Ducati musim lalu.
Namun sebelum memulai musim MotoGP 2023, Jack Miller sedikit bernostalgia bagaimana dirinya merintis karier sebagai pembalap.
Satu di antara upaya yang Jack Miller lakukan adalah menjadi anak rantau ketika usianya baru berumur 15 tahun.
Dikisahkan oleh pembalap berjuluk JackAss ini, dia merantau ke Spanyol pada tahun 2010.
Keinginan Jack Miller menjadi seorang pembalap profesional didukung oleh keluarganya secara penuh. Meski di tengah jalan dia harus berjibaku dengan kota Spanyol sendiri.
Baca juga: Honda Kejar Tayang untuk MotoGP 2023, Ciptakan RC213V Sesuai Selera Marc Marquez

"Saya pindah ke Eropa pada tahun 2010. Tepatnya di Spanyol, banyak masalah yang saya hadapi karena itu pengalaman pertamaku," buka Jack Miller, seperti yang dikutip dari laman Speedweek.
Jack Miller menemui berbagai masalah ketika pertama kali menginjakkan kakinya di Eropa. Bahasa Inggris yang tak fasih, budaya, hingga pola hidup berbeda jauh menjadi kendala bagi Miller.
"Tentu saja kendala utamaku adalah penggunaan bahas Inggris, namun saya belajar dengan cepat," sambung pria yang pernah membela KTM Ajo di Moto2 ini.
Namun yang membuat tercengang seorang Jack Miller adalah waktu dalam beraktivitas yang tak teratur.
Diakui Miller, saat masih berada di Australia, pukul 9 malam adalah jam wajib untuk beristirahat. Namun tidak demikian dengan Spanyol.
Miller pernah dikejutkan dengan ajakan temannya untuk makan malam.
"Kami memiliki beberapa teman di Spanyol. Saat itu mereka mengundang makan malam. Kami bertanya kapan kami harus ke sana dan jawabannya adalah: 'Datanglah jam sembilan.' Saya hanya berkata, 'Pukul sembilan? Saya akan berada di tempat tidur saat ini.' Itu sangat sulit bagi kami," kenang mantan pembalap Ducati.
Namun yang membuat Miller berhasil menjadi seorang pembalap dengan mentalitas mumpuni saat harus merantau di usia 16 tahun.
Miller dan keluarganya pindah ke Spanyol. Namun selang setengah tahun, ayah dari Jack Miller harus kembali ke Australia untuk mengurusi bisnis pertaniannya.
"Saat itu ayah kembali, jadi saya dan ibu yang tinggal di sini," kisah pembalap berusia 27 tahun tersebut.
Nahas bagi Miller, pada akhir tahun 2011, kecelakaan menimpa sang ayah dan membuat ibunya harus bergegas kembali ke Australia.
Di momen inilah Jack Miller yang barus berusia 16 tahun resmi menjadi perantauan seorang diri.
Layaknya seorang pemuda yang tengah mengejar mimpi akan cita-cita, Miller merasakan berbagai macam kepahitan hidup.
Mulai dari kehabisan uang hingga numpang tidur di tempat orang.
"Sayang ingat benar pada tahun 2012, saya harus menumpang tidur di tempat orang lain. tu membuatku canggung meski mengenal mereka,
belum lagi di tahun 2013 saya tidak memiliki uang sama sekali untuk hidup. Itu menjadi momen pahit yang saya alami," kenang pembalap yang pernah bertandem dengan Francesco Bagnaia di Ducati.
Baru kemudian di tahun 2014, Jack Miller mulai menemukan titk perubahan dalam kehidupannya dengan bergabung ke tim KTM Ajo.
"Baru di tahun 2014 saya baru bisa berpikir tenang. 'Oke saya harus maju'. Prinsip dalam kehidupanku jelas, yakni jika jatuh sekali, maka saya akan berusaha dua kali, begitu seterusnya," papar Miller.
Miller bergabung dengan KTM Ajo di Moto3 2014 dan menyudahi kejuaraan di posisi runner-up.
Hebatnya, Miller langsung loncat kelas ke MotoGP pada musim 2015 dan bergabung dengan LCR Honda Idemitsu.
Setelah itu, dia mencari peruntungannya di bersama Pramac Racing di MotoGP 2018. Selang dua musim, dia naik kelas ke tim pabrikan Ducati.
Dua tahun membela pabrikan Italia, JackAss tampil kurang greget jika dibandingkan dengan Bagnaia. Endingnya dia berlabuh ke KTM untuk MotoGP 2023.
(Tribunnews.com/Giri)