Selasa, 7 Oktober 2025

Bulutangkis

Sorotan Bulutangkis: Redupnya Performa Jonatan Christie Pasca Medali Emas Asian Games 2018

Performa Jonatan Christie yang tampak meredup setelah meraih medali emas 2018 lalu terus menjadi sorotan.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie saat upacara pengalungan medali final perseorangan putra bulutangkis Asian Games 2018, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018) 

Setelah sempat terhenti setahun akibat pandemi Covid-19, performa Jojo belum kunjung membaik.

Dua turnamen besar pada awal tahun ini yang diselenggarakan Thailand belum membuahkan hasil bagi Jojo.

Jojo harus tersingkir pada babak perempat final Thailand Open I dan Thailand Open II.

Jonatan Christie dari Indonesia memukul ke Loh Kean Yew Singapura dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 28 Juli 2021.
Jonatan Christie dari Indonesia memukul ke Loh Kean Yew Singapura dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 28 Juli 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)

Dan terbaru Jojo tersingkir di tangan Shi Yuqi tepatnya di babak perempat final Olimpiade Tokyo 2021.

Jojo gagal menampilkan perlawanan sengit melawan Shi Yu Qi serta harus kalah dengan skor 11-21 dan 9-21.

Kekalahan itu terasa tak biasa mengingat permainan Jojo terlihat lesu sehingga tidak bisa memberikan perlawanan lebih.

Baca juga: Tenaga Dikuras Lawan Antonsen, Faktor yang Bikin Anthony Ginting Kalah di Semifinal Olimpiade 

Baca juga: Joko Suprianto: Anthony Ginting Didikte Chen Long Sampai Jatuh Bangun di Semifinal Olimpiade

Penampilan Jojo itupun mendapatkan kritikan dari legenda bulutangkis tunggal putra Indonesia, joko Suprianto.

Kekalahan Jojo, panggilan akrab Jonatan Christie, atas wakil China Shi Yu Qi di babak 16 besar menjadi pertanyaan besar bagi Joko Suprianto.

"Jonatan itu pemain kelas dunia. Dia punya prestasi bagus di Asian Games (2018) dan beberapa turnamen," kata Joko saat berbincang dengan tribunnews.com via telepon, Rabu (4/8/2021).

"Tapi kemarin kita lihat Jonathan itu under perform, sampai bingung juga saya melihatnya. Kok seperti ini ya permainannya? Kok tidak menunjukkan pola main yang sebenarnya dari Jonathan?" sambung jawara IBF 1993 itu. 

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengekspresikan kegembiraan, seusai mengalahkan tunggal putra Jepang Kenta Nishimoto pada babak semifinal perorangan bulutangkis Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/8/2018).
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengekspresikan kegembiraan, seusai mengalahkan tunggal putra Jepang Kenta Nishimoto pada babak semifinal perorangan bulutangkis Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/8/2018). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Pernyataan yang dilontarkan Joko Suprianto itu cukup sesuai dengan keadaan yang dialami oleh Jojo.

Alhasil Jojo perlu untuk bisa segera bangkit agar ia bisa kembali menjadi andalan Indonesia dalam meraih prestasi di sektor tunggal bulutangkis dunia.

Jojo saat ini masih menempati peringkat ketujuh dunia tepat dibawah Anthony Sinisuka Ginting dan Chen Long yang secara berurutan menempati keempat serta kelima.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan/Lusius Genik)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved