Olimpiade 2021
Greysia Polii/Apriyani Ingin Cetak Sejarah, Bertekad Tampil Habis-habisan Demi Meraih Medali Emas
Guna mendapatkan medali emas, Apriyani dan Greysia Polii pun saling memberikan motivasi satu sama lain.
"Ini hanya bonus dari Tuhan bahwa saya bisa berada di sini, di final Olimpiade 2021 dan saya tidak muda lagi," ujar wanita 33 tahun tersebut.
Lebih lanjut, Greysia Polii mengatakan kemenangan di laga ini juga merupakan kerja keras dirinya bersama Apriyani.
Seperti diketahui, Greysia/Apriyani telah melakukan pertemuan sebanyak delapan kali dengan wakil Korea Selatan, Lee Sohee/Shin Seungchan.
Dari delapan pertemuan terakhir sebelumnya, Greysia/Apriyani mengoleksi lima kali kemenangan dan dengan kemenangan tadi kini dirinya mencatatkan enam kali kemenangan.
"Ini luar biasa. Saya kira situasi dan kondisi di lapangan benar-benar bersama kami," kata Greysia.
Baca juga: Menpora Bangga Prestasi Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020
"Pertandingan hari ini kami hanya ingin memberikan yang terbaik. Kami sudah kalah dan menang melawan pasangan ini, jadi kami tidak ingin memikirkannya. Kami hanya ingin mempersiapkan yang terbaik," pungkasnya.
Menpora Amali Minta Masyarakat Doakan Greysia/Apriyani
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku bangga atas pencapaian Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang melaju ke final Olimpiade 2020 Tokyo.
Menpora pun meminta kepada masyarakat Indonesia untuk terus mendukung dan mendoakan Greysia/Apriyani agar bisa meraih kemenangan di laga final nanti.
"Alhamdulillah bisa ke babak final. Perjuangan yang luar biasa ini harus kita apresiasi. Mohon doa dari seluruh masyarakat supaya bisa memenangkan pertandingan berikutnya," kata Menpora Amali.
"Setiap pertandingan itu tidak bisa diprediksi, terkadang yang diunggulkan bisa kalah, ini berlaku untuk semua cabang dan nomor pertandingan," lanjut Menpora.
Menpora juga menilai dalam turnamen besar seperti Olimpiade ini terkadang masalah mental jadi kunci utama. Untuk itu kedepan tak ada lagi target tinggi bagi para atlet sehingga tak mengganggu mental bertanding mereka.
Seperti diketahui, di cabor bulutangkis ini sebelumnya, Kevin/Marcus memang ditargetkan bisa mendulang emas.
Akan tetapi, pasangan berjuluk Minions justru tersingkir di babak delapan besar.
"Yang paling menentukan adalah kondisi fisik maupun mental saat pertandingan, makanya kita tidak boleh memberi target yang berlebihan kepada atlet," kata Menpora.