Olimpiade 2021
Kunci Utama Singkirkan Praveen/Melati di Olimpiade 2021, Zheng/Huang Bermodal Kesalahan Lawannya
Zheng/Huang pun membeberkan kunci keberhasilannya dengan Praveen/Melati tidak memberikan permainan terbaiknya.
Praveen/Melati pun menambah rekor kekalahan mereka menjadi 8 kali dari pasangan ganda campuran China nomor 1 dunia.
“Ketika kami memimpin 14-6, Jordan melakukan servis untuk mendapatkan beberapa poin berturut-turut. Ini adalah salah satu kesulitan yang kami persiapkan.
"Saat itu kami tidak panik dan mencoba memobilisasi diri lebih baik untuk berjuang. setiap poin," terang Huang.
“Kami telah mengantisipasi keunggulan mereka dengan servis Jordan, jadi ketika mereka mengejar kami, kami masih memiliki keyakinan bahwa kami bisa mengambil alih permainan,” tandas Zheng.

Sementara itu, Nova Widianto selau pelatih ganda campuran Indonesia angkat bicara mengenai kegagalan anak asuhnya.
Menurutnya, Praveen/Melati sudah memberikan penampilan terbaiknya yang terkenal ngotot di dalam lapangan.
Permainan ngotot Praveen/Melati lebih terlihat saat meladeni Zhang/Huang dibanding pada babak fase grup sebelumnya.
"Kalau dari segi permainan dan gregetnya sudah bagus dibanding di fase grup lalu, sampai terakhir mereka juga tidak menyerah," ucap Nova Widianto, pelatih yang mendampingi.
"Tapi kita harus akui lawan hari ini main lebih bagus, kita kalah cepat terutama di permainan depan," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia memperingatkan bahwa hasil ini merupakan tanggung jawabnya sebagai pelatih.
Ini bertujuan agar anak asuhnya tidak terlalu mendapat tekanan mengingat masih ada turnamen berikutnya yang kemungkinan mulai digelar pasca berhenti akibat pandemi.
"Kecewa pasti karena mereka ditarget meraih medali, tapi saya melihat mereka sudah maksimal hari ini. Apapun hasilnya saya berterima kasih karena mereka sudah berjuang.
"Kekalahan ini tetap tanggung jawab saya sebagai pelatih, ini menjadi introspeksi saya dan tim pelatih ganda campuran," ujar Nova dikutip dari laman Badmintonindonesia.
"Setelah ini Jordan/Melati kami fokuksan untuk turnamen-turnamen berikutnya. Masih banyak turnamen hingga akhir tahun, bahkan masih ada Kejuaraan Dunia dan Piala Sudirman. Saya rasa mereka bisa fokus ke sana.
"Tapi itu akan menjadi tantangan karena sepengalaman saya, setelah Olimpiade yang penantiannya panjang lalu hasilnya kurang memuaskan, mental dan semangat pemain bisa drop. Itu yang saya alami dulu. Semoga ini tidak terjadi pada mereka," pesan Nova.
(Tribunnews.com/Ipunk)