Cerita di Balik Sukses Owi/Butet Raih Emas Olimpiade: Satu Kata yang Menggugah Peforma
Masalah non-teknis seperti kekompakan, kepercayaan, dan komunikasi satu sama lain sempat dialami Tontowi/Liliyana sebelum terbang ke Brasil.
Richard Mainaky menyebut Owi/Butet sangat sensitif secara emosional selama persiapan.
Hal itu membuat Richard Mainaky meminta kepada PBSI agar Owi/Butet bisa didampingi oleh psikolog selama persiapan menuju Olimpiade Rio 2016.
Selain itu, Richard Mainaky juga meminta pertolongan kepada dua legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata dan Minarti Timur.
Richard Mainaky saat itu berharap pengalaman Christian Hadinata dan Minarti Timur yang pernah tampil di Olimpiade bisa membuat Owi/Butet kembali percaya diri.
Usaha Richard Mainaky berhasil karena ada satu kata yang diucapkan Christian Hadinata yang membuat kekompakan Owi/Butet kembali.
"Selama karantina menuju Olimpiade, saya meminta pertolongan Christian Hadinata dan Minarti Timur untuk memberi wejangan ke Owi/Butet," kata Richard Mainaiky dikutip dari situs PBSI.
"Ada satu kata yang sangat menggugah Owi/Butet. Christian Hadinata bilang ke mereka kalau Owi/Butet adalah soulmate, belahan jiwa," ujar Richard Mainaky.
"Owi belahan jiwanya Butet, begitu juga sebaliknya. Apa yang mereka lakukan pasti akan memengaruhi satu sama lain," tutur Richard Mainaky.
"Setelah mendengar kata soulmate, Tontowi berubah. Dia tidak lagi marah ketika ditegur Butet. Itulah yang membuat mereka tidak ada celah dan berhasil juara di Olimpiade Rio 2016," ujar Richard Mainaky menambahkan.
Ujian Owi/Butet meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 terjadi pada laga semifinal ketika menghadapi Zhang Nan/Zhao Yunlei.
Zhang/Zhao saat itu berstatus juara bertahan dan lebih diunggulkan karena unggul dalam rekor pertemuan atas Owi/Butet.
Owi/Butet kemudian berhasil membuat pihak yang meragukannya terdiam berkat kemenangan straight game 21-16 dan 21-15 atas Zhang/Zhao.
Kemenangan itu disebut sebagai titik balik performa Owi/Butet yang sempat terpuruk sejak akhir 2014.
Owi/Butet kemudian berhasil meraih medali emas dengan mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) pada laga final.
"Zhang/Zhao sebelumnya kompak, tetapi jelang Olimpiade sempat kelihatan tidak harmonis di lapangan," ujar Richard Mainaky.