Piala Thomas dan Uber
Ambisi Besar Ong Yew Sin/Teo Ee Yi Tembus Skuat Piala Thomas 2020
Ong Yew Sin/Teo Ee Yi merupakan ganda putra Malaysia yang menempati ranking 15 dunia, memiliki hasrat bisa menembus skuat Malaysia di Piala Thomas.
TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis ganda putra Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi mengungkapkan ambisi besarnya untuk bisa menjadi wakil negaranya dalam perhelatan Piala Thomas 2020 mendatang.
Pasangan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi sendiri saat ini berstatus sebagai pebulu tangkis non-pelatnas.
Keduanya telah dikeluarkan dari tim nasional sejak tahun lalu.
Walaupun berstatus sebagai pebulu tangkis independen, keduanya tetap memiliki berhasrat untuk bisa berlaga dalam ajang Piala Thomas 2020.
Baca: Vaksin Corona Belum Ditemukan, Piala Thomas dan Uber 2020 Terancam Dibatalkan
Baca: Demi Harumkan Nama Bangsa, Liew Daren Siap Berjuang Masuk Tim Piala Thomas 2020
Ong Yew Sin sendiri tercatat pernah masuk skuat dalam edisi Piala Thomas 2016 yang dihelat di Kunshan, Cina.
Tetapi rekannya, Teo Ee Yi tidak ikut berpartisipasi dalam perjalananan Malaysia menembus turnamen Piala Thomas 2016 tersebut.
Dua tahun berselang, nasib justru berbalik ketika Teo Ee Yi berhasil masuk skuat Malaysia menghadapi Piala Thomas 2018.
Ong Yew Sin secara mengejutkan tidak masuk skuat, posisinya digantikan oleh Arif Abdul Latif.
Pasangan ganda putra yang kini menempati ranking 15 dunia tersebut harus bersaing demi menyegel satu tempat.
Keduanya harus saling sikut dengan Goh V Sem/Tan Wee Kiong dan Goh Sze Fei/Nur Izzudin Rumsani.
Goh V Sem/Tan Wee Kiong sendiri sejauh ini sudah menempati ranking 14 dunia.
Baca: Hadapi Piala Uber & Thomas 2020, Kontingen Malaysia Kesulitan Pilih Wakil Terbaiknya
Sementara itu, pasangan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani masih berada pada ranking 28 dunia.
"Dua final terakhir sangat mengecewakan tetapi itu sudah menjadi masa lalu, saya sangat berharap untuk bisa dipilih kembali," ujar Ong Yew Sin seperti dikutip dari The Star.
"Ini akan menjadi penampilan kedua saya di Piala Thomas jika saya masuk," tambahnya.
Keinginan besar Ong Yew Sin menembus skuat utama karena ia ingin membalaskan kekecewaannya saat gagal mempersembahkan poin dalam debutnya.
"Saya pernah tidak berhasil memainkan pertandingan tunggal putra dalam debut saya empat tahun lalu," tambahnya.
"Mudah-mudahan ini adalah keberuntungan saya," tutupnya.
Di sisi lain, Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang saat ini menempati ranking delapan dunia dipastikan sudah menjadi tempat utama di skuat Malaysia dalam ajang Piala Thomas 2020.
Turnamen bergengsi bulu tangkis dunia bertajuk Piala Thomas 2020 dipastikan akan menjadi ladang ujian sesungguhnya bagi para pemain muda, termasuk Aaaron Chia/Soh Wooi Yik.
Paulus Firman selaku sang pelatih mengutarakan keduanya harus mampu tampil lebih hebat daripada tahun-tahun sebelumnya.
Mengingat pasangan Aaron/Chia saat ini secara tidak langsung menjadi andalan ganda putra Negeri Jiran.
Baca: Mengenal Lee Chong Wei, Sosok Raja Super Series Tanpa Gelar Juara Dunia dan Olimpiade
Alhasil keduanya akan menjadi tumpuan utama memimpin rekan-rekannya untuk mendulang prestasi dalam ajang Piala Thomas 2020.
"Aku tidak ingin mereka dianggap sebagai pasangan muda lagi karena semakin cepat mereka dewasa maka semakin baik pula," kata Paulus Firman.
Paulus menambahkan pihaknya terkadang masih bisa memberikan toleransi terhadap kesalahan yang anak didiknya lakukan.
Namun, kedepannya akan ada perubahan sikap dimana Paulus akan lebih tegas lagi jika keduanya melakukan kesalahan.
Hal ini dikarenakan Paulus memandang pasangan Aaron/Soh memiliki potensi untuk menjadi yang terbaik di usianya saat ini.
"Mereka pasti bisa menunjukkan kemajuan tetapi terkadang kita masih cenderung memaafkan karena mereka adalah pasangan muda," jujur Paulus.
"Saya tahu ini adalah proses tetapi jika kita dapat mempercepat kesuksesan mereka di usia yang lebih muda, mengapa tidak?" tegasnya.
Paulus mengatakan ajang Piala Thomas 2020 bisa menjadi ajang pembuktian kualitas yang dimiliki oleh anak asuhannya tersebut
"Final Piala Thomas akan menjadi masalah nyata bagi mereka," sambungnya.
"Mereka akan melawan pasangan terbaik dunia, dimana mereka belum pernah mengalahkan sebelumnya," ungkap Paulus.
Pasangan Aaron/Chia sendiri dinilai telah mengalami performa yang menanjak dalam beberapa tahun terakhir.
Buktinya, keduanya tidak terkalahkan dalam perjalanan meraih medali perak SEA Games 2019.
Sementara itu di ajang kualifikasi Piala Thomas, pasangan Aaron/Chia hanya menderita kekalahan sekali saja.
Kekalahan tersebut dialami saat berjumpa dengan ganda putra andalan Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di partai final.
"Mereka mampu bermain bagus di acara tim regional sebagai pasangan teratas, namun acara Piala Thomas di Denmark akan berbeda kelasnya," beber Paulus.
"Mereka masih harus banyak melakukan perbaikan jika mereka ingin mengalahkan pasangan teratas dari Indonesia, Jepang, dan Cina," lanjutnya.
Baca: Tanggapan Lee Chong Wei Perihal Wacana Perubahan Sistem Penilaian 21x3 jadi 11x5
Memang salah satu hal yang patut di evaluasi oleh pelatih ganda putra Malaysia adalah mentalitas.
Hal ini mengingat pasangan Aaron/Soh sejauh ini belum mampu mengalahkan lima ganda putra terbaik saat ini berdasarkan ranking BWF.
Peringkat lima besar sektor ganda putra dunia kini ditempati oleh Marcus Gideon/Kevin Sanjaya (Indonesia), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia).
Dilanjutkan pasangan Li Junhui/Liu Yuchen (China), Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang), dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang).
(Tribunnews/Dwi Setiawan)