Selasa, 7 Oktober 2025

SEA Games 2019

Muhammad Taufik, Atlek Modern Pentathlon Indonesia, Sempat Idap Paru-Paru Basah hingga Ikuti Lomba

Muhammad Taufik mengaku dirinya menjadi atlet Pentathlon berawal saat mengikuti ajang perlombaan lari yang ada di kota kelahirannya, Tasikmalaya.

Instagram/kemenpora
Muhammad Taufik, Atlek Modern Pentathlon Indonesia, Sempat Idap Paru-Paru Basah hingga Ikuti Lomba 

Akhirnya penantiannya berbuah hasil dengan meraih medali Emas di SEA Games 2019 Filipina.

Tak hanya medali emas saja yang Taufik peroleh, ia juga menyabet medali perunggu di ajang SEA Games yang pertama kali ia ikuti.

"Ini SEA Games pertama saya, saya merasa senang, bahagia, terharu sekaligus bangga impian saya selama 15 tahun akhirnya terwujud," tutur Taufik.

Motivasi Bertemu Ibu

Masih bersumber situs Kemenpora, Taufik pernah punya keinginan untuk bertemu dengan sang ibu yang bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.

Hal itu karena memang sedari kecil Taufik mengaku belum pernah berteyu dengan ibunya.

Hadiah dari keberhasilannya memperoleh nomor 3 di kejuaraan lari saat masih SMA, membuat ia termotivasi untuk bertemu dengan orang tuanya.

"Waktu itu saya ada kejuaraan lari dan masih masa perawatan dan berhasil menjadi nomor 3 dari hadiah itu saya merasa termotivasi untuk bertemu dengan orang tua saya setelah 15 tahun tidak berjumpa karena bekerja di Arab Saudi," ungkap Taufiq.

Mimpinya tersebut tercapai pada 2017, ia berangkat ke Arab Saudi dengan maksud untuk bertemu dengan ibunya.

Namun sesampainya disana ia mendapat kenyataan bahwa ibunya sudah meninggal disana.

"Alhamulillah 2017 saya berangkat ke Arab Saudi tapi ibu saya sudah meninggal disana," kisahnya.

Ia pun mempersembahkan medali emas SEA Games yang ia peroleh dari nomor Men's Beach Lases Individual itu kepada ibunya.

Ia menyadari, doa dari orang tua menjadi kekuatandirinya untuk dapat menjuarai perlombaan tersebut.

"Medali ini untuk almarhum ibu saya, terima kasih kepada Bapak Menpora, Bapak Presiden, Bapak Gubernur Jabar, Bupati stakeholder kecamatan/desa."

"Dan orang tua saya karena dari doa orang
tua menjadi kekuatan saya untuk mengibarkan Merah-Putih di negara lain sudah saya rasakan," tandasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved