Cara Agar Tim Badminton Junior yang Raih Juara Dunia Tetap Jago Saat Naik ke Level Senior
Salah satu adaptasi yang bakal diterapkan oleh PBSI yakni menurunkan para pemain junior pada kejuaraan-kejuaraan di level 100 dan 300.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Para pebulutangkis junior badminton Indonesia baru saja mengharumkan nama Indonesia pada kejuaraan dunia badminton junior yang dihelat di Kazan, Rusia.
Beberapa pemain junior yang matang di ajang junior seperti Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin pun mulai disipakan PBSI untuk naik ke level senior.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres PBSI), Susy Susanti mengatakan peralihan dari junior ke senior tidak lah mudah, selain membutuhkan perhatian khusus, para pemain juga dikatakannya harus mempunyai motivasi yang berlebih lantaran bakal bersaing dengan senior-seniornya.
Baca: Timnas Indonesia Jadi Juru Kunci dan Lumbung Gol, #SimonOut Menggema di Media Sosial
Baca: Persib Bandung Bakal Hadapi Pemegang Enam Kali Juara Bundesliga
Baca: Wasit Bergaji Selangit Bakal Pimpin Laga Big Match Man United Vs Liverpool

“Antara junior dan senior itu ada jembatan. Sebetulnya perahilan ini riskan sekali. Apakah dia akan naik atau mandek. Peralihan dari junior ke senior itulah yang harus kita jaga. Tak hanya di negara kita, ini juga terjadi di negara lain,” kata Susy saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (15/10/2019).
“Kita ingatkan juga kepada adik-adik bahwa ini baru junior, jangan puas. Porsi latihan di senior pasti bertambah, lawan juga berkembang, itu yang harus diperhatikan pelatih dan atlet,” tambah dia.
Regenerasi yang berjalan berkesinambungan ini bakal terus difokuskan PBSI.
Mereka tak ingin ke depan Indonesia hanya tergantung dari satu nomor saja seperti sebelumnya yang ditorehkan oleh Owi/Butet.
Salah satu adaptasi yang bakal diterapkan oleh PBSI yakni menurunkan para pemain junior pada kejuaraan-kejuaraan di level 100 dan 300.
“Pemain harus punya target masing-masing. Selain itu, level turnamen kan beda-beda, nah untuk atlet yang baru dari junior ini mungkin kita masukan ke level super 100 dulu. Selain untuk cari rangking di senior, tapi juga memantapkan diri dia step by step,” katanya.

Baca: Timnas Indonesia Jadi Juru Kunci dan Lumbung Gol, #SimonOut Menggema di Media Sosial
Baca: Persib Bandung Bakal Hadapi Pemegang Enam Kali Juara Bundesliga
Baca: Wasit Bergaji Selangit Bakal Pimpin Laga Big Match Man United Vs Liverpool
Pelatih Indonesia Jadi Rebutan
Indonesia berhasil meraih Piala Suhandinata untuk yang pertama kalinya sepanjang sejarah usai di laga final mengalahkan China dengan skor 3-1.
Tak hanya itu, di nomor perorangan Garuda Muda juga meraih prestasi gemilang; satu medali emas di nomor ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan dua medali perak ditorehkan oleh Febriana/Amalia (ganda putri), Leo/Indah (ganda campuran).
Baca: Timnas Indonesia Jadi Juru Kunci dan Lumbung Gol, #SimonOut Menggema di Media Sosial
Baca: Persib Bandung Bakal Hadapi Pemegang Enam Kali Juara Bundesliga
Baca: Wasit Bergaji Selangit Bakal Pimpin Laga Big Match Man United Vs Liverpool
Pencapaian tim badminton junior Indonesia tampaknya membuat negar-negara lain terpincut dengan pembinaan pebulutangkis di Indonesia.
Susy Susanti manajer tim badminton junior yang juga menjabat sebagai Kabid Binpres PBSI, membeberkan hal tersebut setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (15/10/2019) malam.