Senin, 6 Oktober 2025

Asian Games 2018

Latihan Timnas Gulat Indonesia di Bulgaria Karena Bulgaria Salah Satu Kekuatan Gulat di Eropa

Pada lima hari pertama keberadaannya di Bulgaria, latihan Timnas Gulat Asian Games Indonesia dilakukan terpencar.

Penulis: Toni Bramantoro
Humas PP PGSI
Timnas Gulat Indonesia putra sedang sarapan 

TRIBUNNEWS.COM, SOFIA - Pada lima hari pertama keberadaannya di Bulgaria, latihan Timnas Gulat Indonesia yang disiapkan ke Asian Games 2018 dilakukan terpencar.

Enam pegulat Gaya Bebas putra dikonsentrasikan di Sofia, ibikota Bulgaria. Enam pegulat Gaya Grego, yang memang khusus putra, berlatih di kota Somokov.

Sementara, enam pelatih Gaya Bebas putri bersama pelatih Fathur Rahman fokus di Belaouvgrad, sekitar 100 km dari Sofia, ibukota Bulgaria.

Federasi Gulat Bulgaria saat ini tengah bersiap menghadapi Kejuaraan Gulat Eropa di Turki. Dalam kaitan pelatihan tim dilakukan terpisah. Tim Gaya Bebas putra di Sofia, Bebas putri di Belaouvgrad, dan Gaya Grego di Somokov.

Proses pelatihan dan sparring-patner Timnas Gulat Indonesia dengan mereka pun harus disesuaikan dengan keberadaan mereka.

Apalagi pelatihan lanjutan Timnas Gulat Asian Games Indonesia di Bulgaria ini dilakukan dari kerjasama Federasi Gulat Bulgaria dengan PP PGSI 2018 -2022 pimpinan Trimedya Panjaitan.

Setelah timnas Bulgaria bertolak ke Kejuaraan Eropa di Turki, otomatis pula latihan Timnas Gulat Indonesia dilakukan secara bersamaan di Sofia.

"Bulgaria menjadi salah satu pusat kekuatan gulat di Eropa," kata Edem Abduraimov.

Bulgaria termasuk salah satu mantan negara Eropa Timur, bersama Rumania, yang kekuatan gulatnya cukup disegani di Eropa.

Rata-rata mantan pegulat nasionalnya menjadi pelatih di negaranya masing- masing setelah purna bakti.

Empat pelatih Timnas Gulat Asian Games Indonesia semuanya juga mantan pegulat. Buyamin yang paling senior, kini 55 tahun, dulu pegulat andalan Kaltim di tingkat nasional.

Kemudian, Fathur Rahman, kelahiran 1971, dan termuda Zulhaidir, kelahiran 1972.// Edem Abduraimov, kelahiran Uzbekistan 54 tahun silam, sudah sejak Desember 2015 dikontrak Pengprov PGSI Jatim untuk menangani pegulat Jatim di PON 2016, Jabar.

Edem sempat memperkuat Timnas Gulat Rusia sebelum Perestroika yang disusul dengan pecahnya Uni Soviet.

Seusai PON 2016 Edem yang spesialis Grego sempat kembali ke Uzbekistan, namun kemudian dipanggil lagi untuk menangani Timnas Gulat Asian Games Indonesia, sejak era pelatnas oleh Satlak Prima.

Fathur Rahman, kelahiran Lumajang, Jatim, 5 April 1971, awalnya menjadi pegulat Gaya Bebas dan Grego sekaligus.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved