DKI Jakarta Terus mantapkan Pelatda PON dan PON Remaja DKI
DKI Jakarta masih membidik juara umum di ajang PON Jawa Barat 2016 dan PON Remaja di Surabaya akhir tahun 2014 ini.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Meski ada dinamika yang terjadi di organisasi KONI DKI Jakarta, namun pelaksanaan Pelatda Pekan Olahraga Nasional (PON) dan PON Remaja DKI Jakarta tetap berjalan sesuai rencana dan semakin dimantapkan agar bisa mencapai target.
DKI Jakarta masih membidik juara umum di ajang PON Jawa Barat 2016 dan PON Remaja di Surabaya akhir tahun 2014 ini. Komitmen dan tanggungjawab para pembina serta pelaku olahraga di Jakarta untuk meraih prestasi tetap berkobar. Fakta itu tentu sangat positif, apalagi saat ini Ketua Umum KONI DKI Jakarta Winny Erwindia tengah tersandung kasus hakum.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum KONI DKI Eddy Widodo, masih menjalankan mekanisme dan program yang telah ditentukan selama ini, terutama persiapan menjelang Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON 2016 dan PON Remaja 2014.
Seperti yang diungkapkan Manajer Cabang Equestrian DKI untuk PON 2016, Bibit Sucipto, proses persiapan atlet DKI tidak mengalami masalah, meski ada dinamika yang terjadi di organisasi. Menurutnya semua proses, baik administrasi, maupun teknis, tetap berjalan sesuai program yang telah dibuat.
"Sebagai pelaksana lapangan, kami tidak boleh terpengaruh hal-hal seperti itu. Kami harus tetap fokus membina atlet demi tercapainya target di PON 2016 nanti," ujar Bibit.
Bibit berharap ke depan, kondisi ini tetap terjaga dan kalau bisa lebih baik lagi. Ia yakin Plt Ketua KONI DKI beserta jajarannya bisa menjalankan amanat yang diberikan ketua umum.
"Seperti kemarin kami baru saja menyelesaikan masalah administrasi atlet putri equestrian Dara Ninggar Prameswari. Dan masalah itu bisa langsung dibereskan KONI DKI dengan sangat baik. Itu tandanya tidak ada masalah dalam perjalanan organisasi di tubuh KONI DKI," terang Bibit.
Bibit menegaskan, terus fokus menjalankan proses persiapan atlet DKI, terutama untuk PON. Bahkan minggu kemarin, tim DKI sukses merebut medali emas di kelas bergengsi show jumping 125-130cm pada Kejuaraan Jateng Classic di Tegalwaton, atas nama Raymen Kaunang dengan kuda Maestro Blanco dan Joko Susilo dengan kuda Saltador.
Selain Raymen dan Joko, atlet putra DKI lainnya adalah Yan Yan Hadiansyah, Albert Pelealu, Wempie Kaunang, Agung Rianto, dan Mario Christianto. Di kelompok yunior ada Samuel Sampurno Prawiro, Johan Wahyu Asmoro Prawiro, Dara Ninggar Prameswari, Dwisita Hapsari, Dea, Marco Wowiling, dan Fernando Wowiling.
"Masih banyak yang harus kita kerjakan menuju PON 2016. Dan kami harus selalu komunikasi dan kolabarasi dengan KONI DKI, terutama dalam hal koordinasi dengan pemilik kuda, karena DKI tidak memiliki kuda. Jadi buat apa kita memikirkan hal lain karena fokus kami memang untuk atlet," ujar Bibit.
Hal senada diutarakan Ketua Pengurus Provinsi PTMSI DKI Jakarta Arifin Taher. Menurutnya, tenis meja DKI terus menggeber persiapan, khususnya untuk PON Remaja 2014.
"Kami baru saja seleksi dua pekan lalu. Hasilnya terpilih dua atlet remaja yaitu Rafi Ramadan di sektor putra dan Rina Cintya di sektor putri. Kami memang hanya memilih dua atlet karena sesuai dengan kuota panitia PON Remaja 2014," kata Arifin.
Arifin juga menilai tidak ada kendala berarti dalam perjalanan pembinaan tenis meja di DKI, meski Ketua Umum KONI DKI harus istirahat sementara waktu.