UBL Stable Terus Disempurnakan
Kasih Hanggoro masih terus melakukan penyempurnaan atas Universitas Budi Luhur Stable, di atas 12 hektar lahan yang dimilikinya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasih Hanggoro masih terus melakukan penyempurnaan atas Universitas Budi Luhur Stable, di atas 12 hektar lahan yang dimilikinya. Saat ini dia tengah mencoba mewujudkan pembangunan sarana penginapan, termasuk untuk mahasiswa UBL yang ingin melakukan kegiatan luar ruangan.
Sarana pendukung UBL Stable memang masih jauh dari lengkap. Walau demikian, jika han ya sekadar untuk tempat berlatih, sarana yang sudah tersedia sekarang ini relatif memadai.
Ada satu ‘course’ berukuran standar, lalu bangunan panjang tempat kandang-kandang kuda, serta penginapan untuk pengelola, dan dua bangunan untuk tempat tinggal atau menginap.
Untuk dapat menjadi penyelenggara pertandingan atau sebuah kejuaraan resmi tentunya memang masih diperlukan berbagai sarana penunjang lainnya, termasuk tempat untuk tamu-tamu ‘VIP’ dan penonton pada umumnya.
Tuntutan untuk adanya sebuah ‘lounge’ atau sarana khusus administrasi pertandingan tampaknya juga tak bisa diabaikan. Intinya, masih banyak sarana pendukung yang harus dibuat sesuai dengan ketentuan, atau untuk menyesuaikan dengan standar kelengkapan pertandingan tingkat nasional.
Kandang-kandang kuda juga layak ditambah, atau bangunan yang diperuntukkan bagi kuda perlu diperluas. Sekarang ini saja
kandang-kandang yang tersedia tak menampung semua kuda yang ada.
Beberapa ekor kuda-kuda lokal memang dibebaskan merumput sepanjang hari, tidak dikan dangkan. Ini adalah kuda-kuda yang diproyeksikan untuk dikawinkan dengan kuda-kuda tangguh dari luar negeri, guna menghasilkan kuda keturunan, ‘varian’G.
Kasih Hanggoro tidak menutupi kesan bahwa ia memang berencana menyempurnakan UBL Stable, melengkapinya dengan berbagai fasilitas lainnya. Ia juga siap jika suatu saat UBL menjadi tuan rumah dari sebuah ‘event’ yang melibatkan keikutsertaan banyak peserta, baik bersifat pelatihan bersama atau kejuaraan resmi.
“Akan coba kita lakukan, tetapi step by step,” jelas Kasih Hanggoro kepada Tribunnews.com, Sabtu (24/1/2014) lalu.
UBL Stable relatif masih baru dan memang wajar jika dalam tahap pengembangan. Berbagai sarana penunjang yang tersedia baru dibangun pada 2012, setelah proses kepemilikan tanahnya selesai jelang penghujung 2911.
Kasih Hanggoro tetap bersemangat untuk membesarkan UBL Stable meski hingga hingga saat ini kedua anaknya belum ada yang menunjukkan ketertarikan berlebih pada kuda. Anaknya yang sulung, Justin Bongsoikrama (16) lebih menyukai olahraga rugby. Adiknya, Julian Bongsoikrama (12) justru terkesan ingin menjauh dari kuda.
“Justin ikut kejuaraan rugby di Malaysia, sampai-sampai rambutnya dipotong mohawk, sementara mamahnya juga mendukung,” tutur Kasih Hanggoro, yang beristrikan perempuan Jepang.
Kendati kedua anaknya tak ada yang berkecimpung di berkuda namun Kasih Hanggoro tetap mengindentifikasikan nama anaknya untuk klubnya.
Oleh karena itu, disamping sudah kondang dengan sebutan Universitas Budi Luhur Stable, klubnya juga dikenal dengan nama ‘JBS’ atau JB Stable. Itu adalah akronim dari ‘Justin/Julian Bongsoikrama Stable’.
Identifikasi ‘JBS’ atau ‘J Bongsoikrama’ Stable diterakan pada kostum kebanggaan klub ini, yang berwarna biru dengan variasi putih. (tb)