Rabu, 1 Oktober 2025

Jabar Ancam Berkuda PON

Jabar bisa saja mengusulkan agar cabang olahraga berkuda dipertandingkan di PON XIX-2016.

Editor: Toni Bramantoro
ist
Menpora Roy Suryo saat membuka resmi berkuda Jateng Master, akhir April lalu. Saat ini berkuda sedang bergairah menuju PON 2016 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Umum Pengprov Pordasi Jabar Jejen Rusyana Dyan, menyatakan, Jabar bisa saja tidak akan 'ngotot' untuk mengusulkan agar cabang olahraga berkuda dipertandingkan di PON XIX-2016.

"Kalau ada kecenderungan untuk rebut-rebut atlet, bisa saja kami meminta agar cabor berkuda tidak usah dipertandingkan saja," ungkap Jejen Rusyana Dyan kepada Tribunnews.com, Selasa (8/10/2013) malam.

Kendati demikian, Jejen yang juga Wakil Ketua Bidang Umum KONI Jabar menyebutkan juga kemungkinan tidak akan terjadinya 'chaos' terkait perekrutan atlet-atlet berkuda berbagai daerah itu.

"Saya kira apa yang terjadi sekarang ini hanya sekadar moment-opname saja, karena adanya kegairahan luar biasa dari KONI Jatim," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kubu Jatim mengaku berhasil merekrut sebanyak 15 rider dari gerilya yang dilakukannya selama tiga hari di Lembang, pekan lalu.

Delapan diantara 15 rider itu, dari Jabar. Jejen mengakui, inti kekuatan berkuda Jabar pada PON XIX-2016 tentunya memang dari beberapa klub yang berdomisili di seputar Lembang, termasuk BEC dan Aragon.

Jejen tidak yakin kalau ada rider binaan di BEC atau Aragon yang sudah masuk dalam 'binaan' KONI Jabar, berpaling ke kontingen Jatim. Ada 12 rider yang sudah menjalani pelatda jangka panjang sejak Januari 2013.

"Mereka tidak bisa sembarangan pindah ke daerah lain," tegasnya.

Disamping itu, jelas Jejen, penentuan atlet untuk kepastian memperkuat daerah tertentu di PON XIX nanti masih tergantung dari mutasi atlet terkait.

"Harus ada rekomendasi dari klub asalnya, dengan diketahui PP Pordasi dan diketahui Panitia Besar PON," urai Jejen.

JATENG

Dalam pandangan Johanes Lukito, pemilik klub Arrowhead, Salatiga, apa yang terjadi sekarang ini merupakan dinamika yang menarik dari cabor berkuda.

"Secara umum, ini memang dinamika yang wajar terjadi menjelang PON," ujar Johanes Lukito.

Walau begitu, karena PON XIX itu sendiri masih tiga tahun lagi, Johanes Lukito menilai apa yang terjadi saat ini sebagai sebuah fenomena menarik.

"Sepengetahuan saya baru di cabor berkuda sudah ramai perekrutan atlet maupun kuda-kudanya sendiri," jelas Johanes Lukito yang juga fungsionaris Pengprov Pordasi Jateng, serta aktiv di EQINA sebagai Kabid Organisasi dan Dana.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved