Porwanas 2013
Porwarnas Banjarmasin, Peluang untuk Kalsel dan Jatim
Hajat akbar olahraga dari insan pers segera tergelar kembali di Banjarmasin
Jika direncanakan dan dipersiapkan jauh-jauh hari, setiap kontingen atau Siwo daerah mestinya mampu melakukan penghimpunan dana secara mandiri.
"Jadi tidak mesti harus menganggu otoritas daerah masing-masing. Ini juga menjadi tantangan bagi insan-insan pers khususnya wartawan olahraga untuk belajar berorganisasi dengan segala aspeknya," urai Adhi, yang juga manajer tim sepakbola Siwo Jaya sejak Porwarnas 2007, Samarinda.
MARGIONO & RAJA PANE
Bersamaan dengan pelaksanaan Porwarnas XI-2013 Banjarmasin, PWI akan menggelar Kongres. Pastinya banyak agenda penting dan strategis terkait kesejahteraan dan independensi insan pers yang akan dibahas, didalami dan diputuskan di Kongres.
Disamping itu, Kongres juga akan menetapkan ketua umum dan pembentukan kepengurusan 2013-2018. Ketua PWI Pusat saat ini, Margiono, disebut-sebut berpeluang untuk kembali menduduki jabatannya.
Pemimpin Grup Rakyat Merdeka itu dinilai banyak melakukan gebrakan pada periode kepengurusan pertamanya. Oleh karena itu pula Margiono yang pernah menjadi Pemred Jawa Pos itu kemungkinan besar akan tetap menempatkan figur-fugur kepercayaannya di posisi strategis pada kepengurusan mendatang.
Termasuk, menunjuk kembali Raja Parlindungan Pane sebagai nakhoda utama atau ketua Siwo Pusat. Jika disesuaikan dengan aturan, Ketua Umum PWI Pusat memang berhak memilih atau menentukan figur-figur untuk menyempurnakan kepengurusannya. Tak terkecuali menetapkan ketua Siwo Pusat yang menjadi 'penanggung-jawab' dari penyelenggaraan Porwarnas.
Menurut keterangan, Raja Pane juga termasuk yang diperhitungkan untuk menduduki jabatan sebagai Ketua PWI Jaya. Dia berpeluang menggantikan Kamsul Hasan yang sudah dua periode menjabat dan sesuai peraturan tak bisa dipilih lagi. Posisi ketua PWI Jaya tampaknya kini diperebutkan oleh beberapa figur.
Beberapa nama yang ramai disebut-sebut sebagai alternatif pengganti Kamsul Hasan, antara lain, Daryadi, Agus Baharudin, AA Gungde Ariwangsa, Atman Ahdiat, dan Steven Setiabudi Musa. Kebetulan saja jika kesemua nama di atas berlatar-belakang sebagai wartawan olahraga.
Yang pasti, mereka dari generasi kelahiran 1970-an, sehingga relatif masih 'muda' meski sudah mengoleksi jam terbang tinggi. Dari beberapa calon alternatif ketua PWI Jaya di atas, Steven Setiabudi Musa sudah buru-buru menarik diri. .
"Saya sedang fokus menghadapi pencalonan sebagai anggota DPRD Tkt I DKI Jakarta," sebut Steven, wartawan senior 'Suara Pembaruan' dan praktisi PDI-P itu. Steven mengkhawatirkan adanya 'conflict of interest' jika ia sama-sama maju sebagai ' balon' ketum PWI Jaya dan caleg DPRD DKI Jaya.
"Tetapi, saya setuju jika ketua PWI Jaya yang baru dari wartawan olahraga," tegas Empe, sapaan akrabnya.